Kediri (Antaranews Jatim) - Dinas Pendidikan Kota Kediri, Jawa Timur, merencanakan program beasiswa untuk mahasiswa di Kota Kediri, akan diteruskan pada 2019, sebab mempunyai nilai manfaat yang baik, dimana banyak mahasiswa dari keluarga kurang mampu justru terbantu.
"Kami akan melanjutkan program itu. Hingga kini, target sudah berhasil terealisasi, yakni 1.500 mahasiswa yang mendapatkan bantuan program tersebut," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Siswanto di Kediri, Jumat.
Ia mengatakan, program beasiswa untuk mahasiswa dari keluarga kurang mampu ternyata membawa hal yang cukup positif. Bahkan, banyak dari mereka prestasinya semakin meningkat setelah mendapatkan program ini.
"Justru mereka bisa mendapatkan nilai yang lebih bagus, bahkan ada yang bisa bekerja juga. Alhamdulillah bagus," kata dia.
Pada 2019 ini, dinas pendidikan masih mengajukan dan besar harapan program tersebut akan diteruskan. Namun, dinas pendidikan tidak lebih memperketat syarat yang diberikan dan masih sama seperti yang sebelumnya.
Selain harus mempunyai kartu tanda penduduk (KTP) Kota Kediri, yang bersangkutan harus dari keluarga kurang mampu dan mempunyai indeks prestasi kumulatif (IPK) minimal tiga. Jika yang bersangkutan di semester berikutnya prestasinya turun, dipastikan tidak bisa mendapatkan beasiswa lagi.
"Mudah-mudahan dengan bantuan dari pemerintah ini, beasiswa bisa lebih meningkat lagi," kata Siswanto berharap.
Program beasiswa untuk mahasiswa Kota Kediri itu awalnya digulirkan pada 2014. Awalnya, hanya puluhan mahasiswa saja yang mendaftar untuk mendapatkan program itu, namun akhirnya banyak mahasiswa asal Kota Kediri berbondong-bondong mengajukan.
Untuk besar beasiswa juga tidak sama atau berbeda-beda sesuai dengan jarak lokasi perguruan tinggi yang dipilih serta biaya hidup yang dibutuhkan. Namun, rata-rata jumlah beasiswa yang diterima antara Rp8 juta bahkan sampai ada yang mendapatkan Rp20 juta per orang.
Pemkot Kediri juga terus memantau aktivitas dan prestasi dari para penerima beasiswa tersebut. Uang dari beasiswa itu juga dipastikan untuk keperluan kuliah, sesuai dengan tujuan awal program tersebut.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar sebelumnya juga berharap, dengan program itu bisa bermanfaat untuk mahasiswa bersangkutan. Pemkot juga tidak ingin apabila ada warga yang tidak mampu di Kota Kediri, anaknya juga ikut tidak mampu, sehingga pemkot membuat terobosan dengan program tersebut, dengan harapan mereka bisa terus kuliah dengan bagus dan jika selesai harapannya bisa mengangkat keluarga. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Kami akan melanjutkan program itu. Hingga kini, target sudah berhasil terealisasi, yakni 1.500 mahasiswa yang mendapatkan bantuan program tersebut," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Siswanto di Kediri, Jumat.
Ia mengatakan, program beasiswa untuk mahasiswa dari keluarga kurang mampu ternyata membawa hal yang cukup positif. Bahkan, banyak dari mereka prestasinya semakin meningkat setelah mendapatkan program ini.
"Justru mereka bisa mendapatkan nilai yang lebih bagus, bahkan ada yang bisa bekerja juga. Alhamdulillah bagus," kata dia.
Pada 2019 ini, dinas pendidikan masih mengajukan dan besar harapan program tersebut akan diteruskan. Namun, dinas pendidikan tidak lebih memperketat syarat yang diberikan dan masih sama seperti yang sebelumnya.
Selain harus mempunyai kartu tanda penduduk (KTP) Kota Kediri, yang bersangkutan harus dari keluarga kurang mampu dan mempunyai indeks prestasi kumulatif (IPK) minimal tiga. Jika yang bersangkutan di semester berikutnya prestasinya turun, dipastikan tidak bisa mendapatkan beasiswa lagi.
"Mudah-mudahan dengan bantuan dari pemerintah ini, beasiswa bisa lebih meningkat lagi," kata Siswanto berharap.
Program beasiswa untuk mahasiswa Kota Kediri itu awalnya digulirkan pada 2014. Awalnya, hanya puluhan mahasiswa saja yang mendaftar untuk mendapatkan program itu, namun akhirnya banyak mahasiswa asal Kota Kediri berbondong-bondong mengajukan.
Untuk besar beasiswa juga tidak sama atau berbeda-beda sesuai dengan jarak lokasi perguruan tinggi yang dipilih serta biaya hidup yang dibutuhkan. Namun, rata-rata jumlah beasiswa yang diterima antara Rp8 juta bahkan sampai ada yang mendapatkan Rp20 juta per orang.
Pemkot Kediri juga terus memantau aktivitas dan prestasi dari para penerima beasiswa tersebut. Uang dari beasiswa itu juga dipastikan untuk keperluan kuliah, sesuai dengan tujuan awal program tersebut.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar sebelumnya juga berharap, dengan program itu bisa bermanfaat untuk mahasiswa bersangkutan. Pemkot juga tidak ingin apabila ada warga yang tidak mampu di Kota Kediri, anaknya juga ikut tidak mampu, sehingga pemkot membuat terobosan dengan program tersebut, dengan harapan mereka bisa terus kuliah dengan bagus dan jika selesai harapannya bisa mengangkat keluarga. (*)
Editor : Tunggul Susilo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018