Sidoarjo (Antaranews Jatim) - Wali Kota Sibolga Sumatera Utara Syarfi Hutauruk belajar bagaimana cara pengembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM) kepada Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

"Sibolga merupakan daerah pesisir dan dikenal sebagai penghasil ikan laut, namun hingga saat ini hasil ikan tersebut belum mampu dikelola dan dipasarkan dengan baik," katanya saat berkunjung di Pendopo Kabupaten Sidoarjo, Kamis.

Ia mengemukakan, Sibolga merupakan kota dengan jumlah penduduk yang tidak terlalu besar, sekitar 95 ribu jiwa, jauh dibanding penduduk Kabupaten Sidoarjo yang mencapai 2,3 juta lebih.

"Lemahnya pertumbuhan industri kecil menengah, minimya pengetahuan dalam pemasaran produk sehingga banyak hasil ikan laut yang dijual murah," katanya.

Pemerintah Kota Sibolga berniat menugaskan secara khusus mengirim pegawainya untuk belajar pengembangan UMKM dan pemasaran produk.

"Bila diperlukan nanti akan kami kirim pegawai ke Kabupaten Sidoarjo untuk belajar mengembangkan UKM dan belajar cara memasarkan produk yang dihasilkan UMKM," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Sidoarjo Saiful Ilah menyambut baik niat dari Wali Kota Sibolga Syarfi yang akan mengirim pegawainya belajar ke Sidoarjo.

"Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Sidoarjo dengan senang hati akan membantu Sibolga dalam mengembangkan UMKM," ucapnya.

Ia mengemukakan, sampai dengan saat ini total UMKM di Sidoarjo mencapai 200 ribu lebih. Sedangkan dana bergulir yang dipinjamkan kepada para pelaku UMKM saat ini mencapai 82 milyar rupiah, dana tersebut dikelola oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Sidoarjo.

"Kunci dalam mengembangkan UMKM adalah dengan melakukan pendampingan secara berkala, selain itu Pemkab Sidoarjo juga memfasilitasi modal dengan memberikan pinjaman lunak agar pelaku usaha tidak merasa berat. Pinjaman tersebut juga tidak menggunakan agunan, maksimal 10 juta rupiah perorang," katanya.

Di kesempatan itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Sidoarjo, Tjarda menceritakan, bagaimana peran dinas dalam melakukan pendampingan, salah satunya adalah memberikan bimbingan teknis dengan mendatangkan ahli branding produk.

"Salah satu strategi yang dilakukan dalam pemasaran produk agar bisa masuk ke Supermarket adalah dengan memberikan kemasan produk yang baik dan sesuai dengan keinginan pasar, seperti olahan Abon Sapi yang dihasilkan dari salah satu UMKM di Sidoarjo, abon dikemas menggunakan plastik dengan kualitas yang baik dan ditutup dengan kemasan kertas yang menarik, saat ini produknya sudah bisa diterima pasar dan masuk ke Supermarket," ujarnya.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018