Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Bojonegoro, Jawa Timur, menyebutkan kerugian dalam 107  kali kejadian kebakaran pemukiman, bangunan, juga kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mencapai Rp4,3 miliar, per 22 September.

"Jumlah kejadian kebakaran juga kerugian tahun ini sudah melampaui kejadian dan jumlah kerugian kebakaran tahun lalu," kata Kepala Bidang Pemadaman Dinas Damkar Bojonegoro Sukirno, di Bojonegoro, Sabtu.

Sesuai data, tahun lalu terjadi 102 kali kejadian kebakaran dengan rincian, sebanyak 49 kejadian kebakaran pemukiman, 28 karthutla, 19 kebakaran tempat usaha, juga kebakaran lainnya dengan kerugian mencapai Rp3,803 miliar.

"Faktor cuaca panas juga media kering ditambah angin yang menjadi pemicu terjadinya kebakaran," ucapnya menjelaskan.

Menurut dia, cuaca musim kemarau tahun ini lebih kering dan panas dibandingkan tahun lalu, masih ditambah dengan angin yang cukup kencang.

Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi ancaman bahaya kebakaran. Misalnya, kalau membakar sampah tetap harus dijaga agar api tidak menjalar membakar bangunan yang ada di sekitarnya.

"Selain faktor sampah, perapian, penyebab kebakaran sebagian besar akibat hubungan arus pendek listrik PLN," ucapnya menambahkan.


Dari data kejadian kebakaran tahun ini, kata dia, sebagian besar terjadi di Kecamatan Baureno dan Kota, karena padat pemukiman dan bangunan.

Seperti hari ini sebuah gudang toko dan dapur rumah milik Kasiatun (53), di Desa Pacul, Kecamatan Kota, terbakar. Sebelumnya, kebakaran juga melanda sebuah rumah milik Morlan (53), di Desa Jatigede, Kecamatan Sumberrejo.

"Penyebab kebakaran di dua lokasi itu masih dalam penyelidikan polisi," ucapnya.

Ia menambahkan dalam mengatasi kebakaran di masing-masing rumah dilakukan dengan mengerahkan dua unit mobil pemadam kebakaran didukung sejumlah personel damkar.

"Di Desa Pacul, upaya pemadaman dengan mobil pemadam kebakaran terhambat kereta api (KA) lewat. Sedangkan di Sumberrejo terhambat banyak pelajar pondok pesantren yang pulang sekolah," ucapnya. (*)




 

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018