Kediri (Antaranews Jatim) - Aparat Kepolisian Resor Kota Kediri, Jawa Timur, berhasil mengungkap 11 laporan polisi tindak pencurian dalam Operasi Sikat Semeru 2018 dan memroses tujuh orang tersangka yang terlibat dalam kasus tersebut.

Kepala Polresta Kediri AKBP Anthon Haryadi mengemukakan, operasi itu dilakukan selama 12 hari, mulai 4 September hingga 16 September 2018. Dari hasil operasi itu, jumlah yang berhasil diungkap ada 11 laporan polisi, dengan jumlah tujuh orang tersangka.

"Ada tujuh orang tersangka, dimana lima ornag ditahan, satu orang dirawat di di RS Bhayangkara Kediri, dan satu orang ditahan di Polres Kediri karena juga ada TKP di sana," katanya di Kediri, Jumat.

Ia mengungkapkan, dari kasus yang masuk laporan polisi tersebut semunya adalah tindak pencurian dan baik pencurian dengan pemberatan maupun dengan kekerasan. Misalnya, kasus pencurian dengan kekerasan di Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Kota Kediri, dimana pelaku menarik tas korban yang mengendarai sepeda motor.

Kasus lainnya misalnya pencurian dengan pemberatan dengan tersangka RR (40), warga Desa Kaliboto, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri. Ia melakukan aksinya di sejumlah lokasi di Kabupaten Kediri, antara lain Desa Cerme, Kecamatan Grogol, Desa Sumberjo, Kecmatan Grogol, Desa Kaliboto, Kecamatan Tarokan, Desa Bulusari, Kecamatan Tarokan, Desa Cerme, Kecamatan Grogol, dan Desa Sumberjo, Kecamatan Grogol.

Pelaku melakukan aksinya dengan mencongkel pintu dan jendela rumah korban pada malam hari. Polisi menangkap yang bersangkutan dengan barang bukti satu unit telepon seluler, dan satu unit linggis untuk melakukan aksi pencuriannya.

Kapolresta menambahkan, pengungkapan kasus ini juga melebih dari target, dimana awalnya ada dua laporan, namun ternyata melebih dari target. Bahkan, dalam 12 hari operasi yang dibuat, polisi berhasil mengungkap 11 kasus dengan tujuh tersangka itu.

Bahkan, dari para tersangka itu, beberapa di antaranya ada yang terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas petugas, sebab melawan saat hendak ditangkap. Bahkan, yang bersangkutan juga hendak merebut senjata petugas, sehingga dinilai membahayakan.

Polisi, kata dia, juga lebih intensif lagi untuk melakukan preventif demi menekan angka kriminalitas di Kota Kediri. Selain itu, polisi juga lebih menggerakkan patroli, dengan harapan bisa mengantisipasi berbagai tindak kejahatan di wilayah hukum kepolisian ini.

"Kami juga proaktif mengadakan patroli, membangun partisipasi aktif dengan masyarakat, demi menekan angka kriminalitas. Kami juga membuat satgas antikejahatan jalanan," kata dia.

Hingga kini, polisi masih terus mengembangkan kasus ini termasuk dengan jaringannya. Para tersangka masih mendekam di sel Mapolresta Kediri, untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. (*)

Video Oleh Asmaul Chusna
 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018