Sidoarjo (Antaranews Jatim) - Mantan Ketua DPR RI Marzuki Alie mendorong penguatan ekonomi kemasyarakaran terutama dalam menyongsong demografi tenaga kerja pada waktu mendatang melalui koperasi.
"Salah satu upaya untuk meningkatkan perekonomian bisa dilakukan dengan cara memberdayakan kembali koperasi di masyarakat," katanya di sela kegiatan seminar sesi 5 Prakongres Boemipoetra Nusantara Indonesia yang bertajuk "Boemipoetra Pendiri NKRI, Boemipoetra Pemilik NKRI dan Boemipoetra Penguasa NKRI" di Unsuri Surabaya di Sidoarjo, Jatim, Kamis.
Ia mengemukakan, jika koperasi yang dibangun tersebut bisa berkembang, kedepan bisa digunakan sebagai akselerasi pembangunan yang ada di Indonesia.
"Termasuk di dalamnya untuk peningkatan sumber daya manusia sehingga bisa bersaing dengan industri swasta yang ada saat ini, termasuk menjadi ibu dari koperasi yang sudah ada selama ini," ujarnya.
Pengembangan itu semua, kata dia, juga harus dibarengi dengan dukungan pemangku kepentingan supaya bisa berkompetisi dengan pihak swasta yang saat ini terbangun dengan baik.
"Dibutuhkan keberanian dari pihak pemangku kepentingan sehingga bisa dibangun kekuatan ekonomi kerakyatan yang bisa dikembangkan menjadi kekuatan besar demi negara kesatuan republik Indonesia," ucapnya.
Menurutnya, sejak zaman reformasi masalah perekonomian ini masih terjadi ketimpangan sehingga kesenjangan sosial di masyarakat semakin kentara dari yang kaya dan miskin.
"Kalau keseimbangan ini tidak segera dilakukan, maka bukan tidak mungkin akan terjadi kerusuhan yang terjadi pada tahun 1998 lalu," ujarnya.
Ia berharap, generasi milenial yang ada saat ini bisa menangkap dan memanfaatkan peluang yang ada, sehingga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat yang ada saat ini.
"Seminar serupa juga dilakukan di berbagai kota di Indonesia seperti Makassar, Yogyakarta, Padang dan Surabaya sebelum menuju Kongres Boemipoetra Nusantara yang akan diselenggarakan di Jakarta pada bulan November 2018," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Salah satu upaya untuk meningkatkan perekonomian bisa dilakukan dengan cara memberdayakan kembali koperasi di masyarakat," katanya di sela kegiatan seminar sesi 5 Prakongres Boemipoetra Nusantara Indonesia yang bertajuk "Boemipoetra Pendiri NKRI, Boemipoetra Pemilik NKRI dan Boemipoetra Penguasa NKRI" di Unsuri Surabaya di Sidoarjo, Jatim, Kamis.
Ia mengemukakan, jika koperasi yang dibangun tersebut bisa berkembang, kedepan bisa digunakan sebagai akselerasi pembangunan yang ada di Indonesia.
"Termasuk di dalamnya untuk peningkatan sumber daya manusia sehingga bisa bersaing dengan industri swasta yang ada saat ini, termasuk menjadi ibu dari koperasi yang sudah ada selama ini," ujarnya.
Pengembangan itu semua, kata dia, juga harus dibarengi dengan dukungan pemangku kepentingan supaya bisa berkompetisi dengan pihak swasta yang saat ini terbangun dengan baik.
"Dibutuhkan keberanian dari pihak pemangku kepentingan sehingga bisa dibangun kekuatan ekonomi kerakyatan yang bisa dikembangkan menjadi kekuatan besar demi negara kesatuan republik Indonesia," ucapnya.
Menurutnya, sejak zaman reformasi masalah perekonomian ini masih terjadi ketimpangan sehingga kesenjangan sosial di masyarakat semakin kentara dari yang kaya dan miskin.
"Kalau keseimbangan ini tidak segera dilakukan, maka bukan tidak mungkin akan terjadi kerusuhan yang terjadi pada tahun 1998 lalu," ujarnya.
Ia berharap, generasi milenial yang ada saat ini bisa menangkap dan memanfaatkan peluang yang ada, sehingga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat yang ada saat ini.
"Seminar serupa juga dilakukan di berbagai kota di Indonesia seperti Makassar, Yogyakarta, Padang dan Surabaya sebelum menuju Kongres Boemipoetra Nusantara yang akan diselenggarakan di Jakarta pada bulan November 2018," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018