Banyuwangi (Antaranews Jatim) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memborong oleh-oleh khas Banyuwangi, termasuk kain batik produk usaha mikro kecil menengah seusai membuka seminar internasional untuk menyambut pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia di Banyuwangi, Rabu.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu memborong produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Banyuwangi di salah satu gerai UMKM. Dia memborong keripik enceng gondok, keripik umbi, keripik bayam, rengginang, teri krispi khas Banyuwangi, kue bagiak, sale pisang, dan beragam olahan produk pertanian.

"Saya suka pisang. Saya mau nyoba sale pisang Banyuwangi," ujarnya sebagaimana dikutip keterangan tertulis Pemkab Banyuwangi.

Selain cemilan, ia juga membeli batik Banyuwangi dan kaos yang bertuliskan guyonan ala Banyuwangi. Ada beberapa potong kaos dan baju batik yang ia bawa.

"Apa ini artinya Ruwet Teter?" tanya Sri Mulyani Indrawati kepada penjaga sambil membawa kaos bertuliskan bahasa lokal khas Suku Using, masyarakat asli Banyuwangi.

Setelah diterangkan artinya, SMI langsung mebeli kaos tersebut. "Ini buat suami dan anak saya. Saya juga mau beli batik untuk oleh-oleh anak saya," ujar Sri Mulyani.

Sri Mulyani mengapresiasi perkembangan UMKM dan ekonomi Banyuwangi secara umum. Pertumbuhan pendapatan per kapita dan penurunan kemiskinan berhasil dilakukan dengan baik, sehingga, dia merasa senang karena dana insentif dan alokasi dari pemerintah pusat bisa dimanfaatkan dengan baik oleh pemerintah daerah.

"Inovasi daerah seperti Banyuwangi harus terus didukung, seperti pengembangan pariwisata untuk terus meng-generate ekonomi," ujarnya.

"Anda yang datang ke Banyuwangi bisa menikmati suasana keindahan, mulai dari bandara hijaunya, sawahnya, pantainya, seni-budayanya. Saya mengapresiasi sebuah kabupaten bisa mengelaborasikan seluruh potensinya. Banyuwangi melakukan itu dengan baik," katanya.

Sri Mulyani sendiri datang ke Banyuwangi dalam rangkaian seminar internasional menyambut pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia yang kegiatan utamanya akan digelar di Bali pada Oktober 2018 dan akan diikuti 17.000 orang sedunia. Banyuwangi terpilih sebagai daerah penyangga yang akan ikut menyambut rombongan menteri keuangan dari sejumlah negara tersebut.

Sementara itu Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas merasa sangat terbantu oleh pemerintah pusat yang terus mendukung daerah.

"Kementerian Keuangan terus menyupervisi daerah untuk mampu memanfaatkan dana dari pusat dengan baik untuk pengembangan daerah. Rumus-rumus dari Kemenkeu yang kami ikuti dengan sedikit sentuhan inovasi sesuai karakter Banyuwangi, sehingga dukungan pusat ikut mendorong ekonomi lokal," ujarnya.(*)

Pewarta: Masuki M. Astro

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018