Tulungagung (Antaranews Jatim) - Sejumlah karya perupa asal Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur terpilih untuk mengikuti Pameran Seni Rupa ke-16, salah satu ajang pameran seni lukis terbesar bertema "Spirit Budaya Panji" yang diikuti 101 seniman dari berbagai daerah se-Jawa dan Madura.

"Karya kami sudah dikirim kemarin (Kamis, 13/9) sesuai hasil kurasi tim kirator dan akan dipamerkan mulai besok (15/9)," kata salah satu perupa Tulungagung Nur Ali di Tulungagung, Jumat.

Sesuai rencananya, pemeran seni rupa dengan mengusung tema "Spirit Budaya Panji" itu digelar di Kota Batu, Malang hingga 12 Oktober.

Seluruh karya yang ditampilkan bebas, namun wajib membawa tema "Spirit Budaya Panji".

Tema dari hikayat nilai kearifan lokal tentang sosok Panji yang memiliki spirit kepahlawanan, patriotisme, perjuangan dan semangat.

"Budaya panji adalah diri kita sendiri, kita mencoba menafsirkan nilai budaya panji dalam kehidupan sehari hari," imbuh perupa lain, Dewa Gde.

Pameran seni rupa se-Jawa Madura ini bukanlah yang pertama digelar.

Kata Nur Ali maupun Dewa Gde, pameran itu yang ke enam belas dan menjadi wadah para perupa nasional dalam memamerkan karya seninya.

Sejumlah seniman yang terpilih juga mengaku terapresiasi dengan gelaran pameran tersebut.

Apalagi, setiap karya yang diajukan untuk ditampilkan dalam pameran terlebih dulu dikurasi oleh tim kurator yang ditunjuk.

"Itu harus kami kerjakan dengan waktu hanya tiga minggu, sebuah tantangan tersendiri," ujar salah seorang perupa Tulungagung Nur Ali.

Terdapat beberapa nilai positif dari cerita panji yang selama ini banyak dilupakan oleh masyarakat.

Salah satu karya yang unik adalah seni instalasi bertajuk "patlikur jam" yang bercerita tentang aktivitas kehidupan sehari-hari.

"Saya menyusun sebanyak 24 jam dinding dengan mengusung spirit cerita panji," katanya.

Melalui pameran ini para perupa berharap generasi muda bisa memahami dan meneladani nilai positif, yang ada pada setiap cerita panji.

Spirit cerita panji ini banyak digaungkan oleh pemerintah melalui berbagai kegiatan.

"Cerita panji ini juga sudah sampai di beberapa negara lain seperti Thailand dan Filipina, kita harus banyak belajar dari cerita panji tersebut," katanya. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018