Malang (Antaranews Jatim) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memercayakan mahasiswa asing program Darmasiswa dari beberapa negara tahun akademik 2018/2019 di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Budi Utomo Malang.
Rektor IKIP Budi Utomo (IBU) Malang Dr Nurcholis Sunuyeko, Jumat, mengemukakan pada tahun akademik 2018-2019 ada 17 mahasiswa asing yang akan belajar berbagai disiplin ilmu di IBU, termasuk mahasiswa reguler Program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA).
"Ke-17 mahasiswa asing itu berasal dari 12 negara, dengan perincian tujuh mahasiswa dari Program Darmasiswa Kemendikbud dan 10 mahasiswa lainnya program reguler," kata Nurcholis yang juga Ketua Umum Forki Kota Malang itu.
Ke-12 negara asal mahasiswa asing tersebut, di antaranya adalah Itali, Jerman, Thailand, Afganistan, Sudan, Ukraina, dan Polandia, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Amerika Serikat.
Ia mengakui sebenarnya berdasarkan hasil seleksi yang diterima hanya lima orang, sesuai kuota mahasiswa Program Darmasiswa Kemendikbud untuk IBU, namun dengan berbagai pertimbangan, akhirnya menjadi tujuh mahasiswa pada tahun ini. Sedangkan, puluhan mahasiswa asing Darmasiswa Kemendikbud tahun lalu sudah lulus.
Ketujuh mahasiswa asing Program Darmasiswa tersebut adalah Stanislav Sorokhmaniuk dari Ukraina, Ram Nandana Salafia (Italia), Muhtar Hassanpoor (Afganistan), Michal Herzyk (Polandia), Manuel Julian Giessel (Jerman) serta Ateekoh Khareng (Thailand) dan Aisha Abdalrasool Mohammed (Sudan).
Menyinggung jumlah mahasiswa asing khusus program Darmasiswa Kemendikbud di kampus tersebut, Nurcholis mengatakan sekitar 60 orang, namun sudah lulus karena program Darmasiswa hanya berlangsung selama satu tahun.
Program studi yang paling banyak dihuni mahasiswa asing Darmasiswa adalah Bahasa Indonesia dan Olahraga. "Kami bersyukur karena diberi kepercayaan untuk membina dan mendidik mahasiswa dari berbagai negara melalui Program Darmasiswa. Ini merupakat amanat yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya," tuturnya.
Keberadaan mahasiswa asing di IBU, selain sebagai mahasiswa Program Darmasiswa dan reguler, masih ada sejumlah mahasiswa yang kuliah melalui Program BIPA yang tersebar di sejumlah perguruan tinggi negeri dan swasta di seluruh Tanah Air, termasuk di IKIP BU Malang.
Menurut Nurcholis, untuk bisa mengikuti Program Darmasiswa Kemendikbud, para mahasiswa asing tersebut juga harus melalui beberapa tahapan dan seleksi, baik seleksi yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Indonesia di negara asal mahasiswa maupun di BPKLN Kemendikbud.
Sebelum resmi mengikuti progrm perkuliahan di IKIP BU, para mahasiswa asing tersebut juga mengikuti tes dan pembekalan di kampus setempat. Setelah proses tersebut, pihak IBU juga membantu mencarikan orang tua asuh sekaligus sebagai tempat tinggal mereka selama 1 tahun menempuh pendidikan di IBU.
"Alhamdulillah tahun ini mahasiswa asing yang memilih IBU sebagai perguruan tinggi untuk menempuh pendidikan tingginya ada peningkatan, dari 12 mahasiswa pada 2017 menjadi 17 mahasiswa," tuturnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Rektor IKIP Budi Utomo (IBU) Malang Dr Nurcholis Sunuyeko, Jumat, mengemukakan pada tahun akademik 2018-2019 ada 17 mahasiswa asing yang akan belajar berbagai disiplin ilmu di IBU, termasuk mahasiswa reguler Program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA).
"Ke-17 mahasiswa asing itu berasal dari 12 negara, dengan perincian tujuh mahasiswa dari Program Darmasiswa Kemendikbud dan 10 mahasiswa lainnya program reguler," kata Nurcholis yang juga Ketua Umum Forki Kota Malang itu.
Ke-12 negara asal mahasiswa asing tersebut, di antaranya adalah Itali, Jerman, Thailand, Afganistan, Sudan, Ukraina, dan Polandia, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Amerika Serikat.
Ia mengakui sebenarnya berdasarkan hasil seleksi yang diterima hanya lima orang, sesuai kuota mahasiswa Program Darmasiswa Kemendikbud untuk IBU, namun dengan berbagai pertimbangan, akhirnya menjadi tujuh mahasiswa pada tahun ini. Sedangkan, puluhan mahasiswa asing Darmasiswa Kemendikbud tahun lalu sudah lulus.
Ketujuh mahasiswa asing Program Darmasiswa tersebut adalah Stanislav Sorokhmaniuk dari Ukraina, Ram Nandana Salafia (Italia), Muhtar Hassanpoor (Afganistan), Michal Herzyk (Polandia), Manuel Julian Giessel (Jerman) serta Ateekoh Khareng (Thailand) dan Aisha Abdalrasool Mohammed (Sudan).
Menyinggung jumlah mahasiswa asing khusus program Darmasiswa Kemendikbud di kampus tersebut, Nurcholis mengatakan sekitar 60 orang, namun sudah lulus karena program Darmasiswa hanya berlangsung selama satu tahun.
Program studi yang paling banyak dihuni mahasiswa asing Darmasiswa adalah Bahasa Indonesia dan Olahraga. "Kami bersyukur karena diberi kepercayaan untuk membina dan mendidik mahasiswa dari berbagai negara melalui Program Darmasiswa. Ini merupakat amanat yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya," tuturnya.
Keberadaan mahasiswa asing di IBU, selain sebagai mahasiswa Program Darmasiswa dan reguler, masih ada sejumlah mahasiswa yang kuliah melalui Program BIPA yang tersebar di sejumlah perguruan tinggi negeri dan swasta di seluruh Tanah Air, termasuk di IKIP BU Malang.
Menurut Nurcholis, untuk bisa mengikuti Program Darmasiswa Kemendikbud, para mahasiswa asing tersebut juga harus melalui beberapa tahapan dan seleksi, baik seleksi yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Indonesia di negara asal mahasiswa maupun di BPKLN Kemendikbud.
Sebelum resmi mengikuti progrm perkuliahan di IKIP BU, para mahasiswa asing tersebut juga mengikuti tes dan pembekalan di kampus setempat. Setelah proses tersebut, pihak IBU juga membantu mencarikan orang tua asuh sekaligus sebagai tempat tinggal mereka selama 1 tahun menempuh pendidikan di IBU.
"Alhamdulillah tahun ini mahasiswa asing yang memilih IBU sebagai perguruan tinggi untuk menempuh pendidikan tingginya ada peningkatan, dari 12 mahasiswa pada 2017 menjadi 17 mahasiswa," tuturnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018