Sidoarjo (Antaranews Jatim) - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Perwakilan Sidoarjo bersama dengan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur mengajak kepada pelajar dan juga masyarakat setempat untuk memerangi kabar bohong atau hoaks supaya tidak semakin menyebar secara liar.

Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Perwakilan Kabupaten Sidoarjo Abdul Rouf, Rabu mengatakan, generasi milenial saat ini lebih fasih teknologi dan kuat di dalam egosentrisme.

"Oleh sebab itu, kami berharap masyarakat terutama generasi muda harus pandai-pandai menyaring informasi ataupun berita-berita bernuansa provokatif, pornografi, dan lain sebagainya," kata Rouf dalam resepsi Hari Pers Nasional 2018 dan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia di Sidoarjo.

Ia mengemukakan, merebaknya berita-berita "hoax" tak lepas dari perkembangan teknologi di era globalisasi dan olrh karena itu, pihaknya juga mendorong media dalam pemberitaannya lebih membangun logika, bukan opini.

"Karena, peran media bisa dilihat bagaimana menguatkan mindset kebangsaan yakni menjaga persatuan dan kesatuan," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin mengajak para generasi muda dan masyarakat ikut berperan aktif dalam menangkal penyebaran berita-berita "hoax" yang semakin hari berkembang liar.

Dirinya juga mengapresiasi atas apa yang dilakukan oleh PWI Sidoarjo dengan mengundang para siswa dan organisasi masyarakat seperti pemuda pancasila, GM - FKPPI, Ikatan Pemuda Muhammadiyah, Aisiyah, Fatayat, Muslimat, IPNU, IPPNU, PMII, dan GP Anshor yang terlibat pengelolaan media sosial untuk merdeka dari "hoax".

"Kami berharap kegiatan tersebut bisa bermanfaat positif bagi ormas dan siswa. Melalui peringatan Hari Pers Nasional kita bisa meningkatkan pengetahuan dan wawasan bagi generasi muda dan masyarakat dalam mengelola media sosial secara sehat dan mencerdaskan," katanya.

Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Sidoarjo, Siswojo yang menjadi narasumber dalam kegiatan itu mengingatkan bahayanya menyebarkan sebuah berita yang belum terverifikasi kebenarannya.

"Berita yang belum tentu kebenarannya jangan cepat di share atau disebarkan, bisa jadi itu adalah berita 'hoax' yang sengaja dibuat untuk membuat kegaduhan," katanya.

Dirinya juga menekankan agar masyarakat dan generasi muda harus lebih tanggap menyikapi persoalan-persoalan yang muncul, salah satunya menyikapi sebuah berita jangan disebarkan terlebih dulu sebelum tahu kebenarannya.

"Merdeka dari 'hoax' demi mengedepankan kepentingan bangsa," katanya.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018