Malang (Antaranews Jatim) - Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang menemukan  mesin fermentasi bawang hitam dengan teknologi kontrol suhu dan kelembaban untuk optimalisasi proses fermentasi yang diberi nama "Cameon".

Dosen pembimbing mahasiswa penemu mesin fermentasi bawang hitam Fakultas Teknologi Pangan (FTP) UB Malang Novita Wijayanti di Malang, Jawa Timur, Minggu, mengatakan mesin fermentasi bawang hitam ini dilengkapi dengan teknologi kontrol suhu dan kelembaban untuk optimalisasi proses fermentasi.

"Keuntungan menggunakan mesin ini adalah waktu produksi yang lebih cepat,  yakni selama 10 hari, sedangkan cara manual sekitar 20 hari. Selain itu, suhu dan kelembaban dapat dikontrol. Suhu dan kelembaban yang digunakan pada proses pembuatan bawang hitam yaitu 60-70° C dan 30-40 persen," kata Novita.

Dengan kontrol suhu dan kelembaban itu, lanjutnya, menjadikan mutu bawang hitam dapat dikendalikan sesuai dengan standar yang diinginkan. Kapasitas yang dimiliki mesin fermentasi ini mampu menampung skitar 12 kilogram bawang putih dalam sekali proses produksi.

Sebelumnya mesin fermentasi bawang hitam dengan kontrol suhu dan kelembaban ini masih belum ada di Indonesia, sehingga inovasi ini berpotensi memiliki manfaat yang sangat besar bagi usaha kecil menengah (UKM) yang memroduksi bawang hitam di Indonesia.

Ia mengatakan salah satu UKM yang memroduksi bawang hitam sebagai obat herbal adalah UKM Wikischool di Kota Malang. Namun, bawang putih yang difermaentasi menjadi bawang hitam yang diproduksi UKM Wikischool masih menggunakan alat yang sederhana, yaitu penanak nasi (magic com) dengan suhu dan kelembaban yang tidak terkontrol, sehingga kualitas produksinya tidak memiliki standar mutu yang baik.

Pada proses fermentasi bawang hitam, lanjutnya, suhu dan kelembaban merupakan variabel yang sangat penting untuk menjaga kualitas bawang hitam supaya tidak mendapatkan hasil yang gosong.

Berawal dari kondisi tersebut, katanya, Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan Teknologi (PKM-T) di bawah naungan FTP UB menciptakan inovasi teknologi mesin fermentasi bawang hitam yang simpel, namun mampu menghasilkan waktu yang lebih cepat dengan suhu dan kepembaban yang terkontrol.

Tim PKM-T FTP UB penemu mesin fermentasi bawang hitam itu beranggotakan lima orang mahasiswa, yakni Andy Pratama Nugraha, Nandya Nadhalia, Melati Ayuning Putri, Sang Norma Lintang Asmara, dan Nur Rahmat Khairi. Kleima mahasiswa tersebut di bawah bimbingan dosen Novita Wijayanti.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018