Ngawi (Antaranews Jatim) - Sejumlah warga di Desa Babadan, Kecamatan Pangkur, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur kesulitan mendapatkan air bersih akibat pasokan sumber air berhenti seiring memasuki musim kemarau tahun 2018.
Salah satu warga setempat, Sulastri, Sabtu mengatakan, selama ini pasokan air bersih di desanya didapatkan dari sumur maupun Pam Swadaya yang dibangun oleh Pemkab Ngawi.
"Namun, sejak sepekan ini sumur pompa utama tidak berfungsi. Entah rusak atau sebab lain, sehingga Pam Swadaya yang disediakan pemkab mati," ujar Sulastri.
Untuk memenuhi kebutuhan air, warga terpaksa mengambil air bersih dari sumur pompa untuk pengairan sawah. Dengan membawa galon dan jeriken, warga Desa Babadan antre untuk mendapatkaan air yang digunakan untuk minum, memasak, dan mandi.
"Sudah sepekan ini warga antre air ke sawah. Kalau tidak antre, maka tidak dapat air. Di rumah sumur sudah kering," kata dia.
Warga lainnya Jaryono mengatakan, terdapat tiga dusun di desa setempat yang terdampak krisis air bersih. Jumlahnya warganya mencapai seratusan kepala keluarga.
"Di antaranya adalah Dusun Loran, Tengahan, dan Gerung. Sudah lebih dari sepekan ini kesulitan air bersih," ucapnya.
Guna mengatasi bencana kekeringan tersebut, warga berharap Pemkab Ngawi segera memberikan bantuan pasokan air bersih ke desanya. Selain itu, warga juga berharap ada bantuan teknis guna memperbaiki sumur pompa dalam utama, sehingga program pengairan Pam Swadaya bisa berfungsi kembali. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Salah satu warga setempat, Sulastri, Sabtu mengatakan, selama ini pasokan air bersih di desanya didapatkan dari sumur maupun Pam Swadaya yang dibangun oleh Pemkab Ngawi.
"Namun, sejak sepekan ini sumur pompa utama tidak berfungsi. Entah rusak atau sebab lain, sehingga Pam Swadaya yang disediakan pemkab mati," ujar Sulastri.
Untuk memenuhi kebutuhan air, warga terpaksa mengambil air bersih dari sumur pompa untuk pengairan sawah. Dengan membawa galon dan jeriken, warga Desa Babadan antre untuk mendapatkaan air yang digunakan untuk minum, memasak, dan mandi.
"Sudah sepekan ini warga antre air ke sawah. Kalau tidak antre, maka tidak dapat air. Di rumah sumur sudah kering," kata dia.
Warga lainnya Jaryono mengatakan, terdapat tiga dusun di desa setempat yang terdampak krisis air bersih. Jumlahnya warganya mencapai seratusan kepala keluarga.
"Di antaranya adalah Dusun Loran, Tengahan, dan Gerung. Sudah lebih dari sepekan ini kesulitan air bersih," ucapnya.
Guna mengatasi bencana kekeringan tersebut, warga berharap Pemkab Ngawi segera memberikan bantuan pasokan air bersih ke desanya. Selain itu, warga juga berharap ada bantuan teknis guna memperbaiki sumur pompa dalam utama, sehingga program pengairan Pam Swadaya bisa berfungsi kembali. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018