Probolinggo (Antaranews Jatim) - Transplantasi terumbu karang berbahan baku batok kepala atau bioreeftek mulai diuji coba di perairan Pantai Binor, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
"Kami mulai menguji coba pemanfaatan transplantasi terumbu karang berbahan baku batok kelapa yang merupakan tindak lanjut dari pelatihan pembuatan transplantasi terumbu karang tersebut oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa Timur akhir pekan lalu," kata Kabid Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo Wahid Noor Aziz di Probolinggo, Rabu.
Menurutnya pembuatan bioreeftek lebih hemat biaya dibandingkan dengan pembuatan transplantasi terumbu karang model lainnya karena bahan bakunya hanya batok kelapa, paralon bekas dan semen sebagai isian, sehingga mudah dibuat oleh nelayan.
"Jadi batok kelapa itu dimasukkan ke dalam paralon, kemudiann disusun dan di-cor semen. Setelah kering, ditenggelamkan ke perairan," tuturnya.
Ia menjelaskan batok kelapa yang merupakan limbah alami akan lebih mudah ditumbuhi oleh larva plano karang secara alami dan dengan lapisan batok yang kasar, maka karang akan mudah rekat dan lebih cepat besar.
"Sebenarnya metode itu sudah diterapkan oleh daerah lain, namun di Kabupaten Probolinggo baru sekarang dan asumsi kami, bioreeftek itu akan dipenuhi dengan karang dalam kurun waktu setahun," katanya.
Karang yang telah melekat di bioreeftek, lanjut dia, maka secara otomatis menjadi rumah ikan yang baik untuk kelestarian ekosistem di laut dan hal itu juga berdampak positif bagi nelayan karena semakin banyak biota laut di sekitar rumah ikan, maka nelayan juga lebih mudah dalam mendapatkan ikan.
"Ini juga sebagai upaya konservasi dan penangkapan ikan yang ramah lingkungan. Jika program itu berhasil, maka ke depan kami imbau agar nelayan bisa menggiatkan pembuatan bioreeftek di Probolinggo," ujarnya.
Nelayan asal Pantai Binor Johan mengatakan pihaknya membuat lima unit transplantasi terumbu karang berbahan batok kelapa usai mendapatkan pelatihan dari DKP Jatim.
"Seluruh bioreeftek telah ditenggelamkan di Pantai Binor. Saya berharap dengan bioreeftek, maka ekosistem laut di Pantai Binor lebih lestari," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Kami mulai menguji coba pemanfaatan transplantasi terumbu karang berbahan baku batok kelapa yang merupakan tindak lanjut dari pelatihan pembuatan transplantasi terumbu karang tersebut oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa Timur akhir pekan lalu," kata Kabid Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo Wahid Noor Aziz di Probolinggo, Rabu.
Menurutnya pembuatan bioreeftek lebih hemat biaya dibandingkan dengan pembuatan transplantasi terumbu karang model lainnya karena bahan bakunya hanya batok kelapa, paralon bekas dan semen sebagai isian, sehingga mudah dibuat oleh nelayan.
"Jadi batok kelapa itu dimasukkan ke dalam paralon, kemudiann disusun dan di-cor semen. Setelah kering, ditenggelamkan ke perairan," tuturnya.
Ia menjelaskan batok kelapa yang merupakan limbah alami akan lebih mudah ditumbuhi oleh larva plano karang secara alami dan dengan lapisan batok yang kasar, maka karang akan mudah rekat dan lebih cepat besar.
"Sebenarnya metode itu sudah diterapkan oleh daerah lain, namun di Kabupaten Probolinggo baru sekarang dan asumsi kami, bioreeftek itu akan dipenuhi dengan karang dalam kurun waktu setahun," katanya.
Karang yang telah melekat di bioreeftek, lanjut dia, maka secara otomatis menjadi rumah ikan yang baik untuk kelestarian ekosistem di laut dan hal itu juga berdampak positif bagi nelayan karena semakin banyak biota laut di sekitar rumah ikan, maka nelayan juga lebih mudah dalam mendapatkan ikan.
"Ini juga sebagai upaya konservasi dan penangkapan ikan yang ramah lingkungan. Jika program itu berhasil, maka ke depan kami imbau agar nelayan bisa menggiatkan pembuatan bioreeftek di Probolinggo," ujarnya.
Nelayan asal Pantai Binor Johan mengatakan pihaknya membuat lima unit transplantasi terumbu karang berbahan batok kelapa usai mendapatkan pelatihan dari DKP Jatim.
"Seluruh bioreeftek telah ditenggelamkan di Pantai Binor. Saya berharap dengan bioreeftek, maka ekosistem laut di Pantai Binor lebih lestari," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018