Surabaya (Antaranews Jatim) - Gubernur Jawa Timur (Jatim) terpilih Khofifah Indar Parawansa mendorong jaringan di kepengurusan Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) di provinsi setempat turut membantu memecahkan persoalan di desa-desa demi pengembangan wilayah pedesaan.

"Karena di sejumlah wilayah Jatim masih banyak daerah yang tertinggal termasuk dalam hal pendidikan dan perekonomian," katanya, kepada wartawan di Surabaya, Senin.

Sehari sebelumnya, Minggu (12/8), Mantan Menteri Sosial itu melantik Pengurus Wilayah (PW) ISNU Jatim periode 2017-2022 di bawah kepemimpinan Prof Dr Mas`ud Said PhD.

Dalam kesempatan itu Khofifah mengungkapkan agar jaringan kepengurusan ISNU Jatim ke depan dapat menjadi partner kerja pemerintah daerah.

"Kepengurusan ISNU Jatim bisa ikut bantu membangun mulai dari perekonomian, sosial hingga pengetahuannya di pelosok-pelosok desa di Jatim," ucapnya.

Ketua ISNU Jatim Mas`ud Said meyakini organisasi badan otonom NU yang saat ini diembannya itu dapat berpengaruh besar bagi masa depan masyarakat Jawa Timur dan bahkan bangsa Indonesia.

"Wilayah Jatim adalah indikator Indonesia. Memang masih banyak tantangan yang harus dihadapi seperti dari aspek ekonomi, perdagangan, pengaplikasian teknologi, dan yang lain. Semoga semua tantangan itu bisa diatasi berawal dari Jatim," katanya.

Mas`ud terpilih sebagai Ketua PW ISNU Jatim melalui Konferensi Wilayah Luar Biasa yang berlangsung di Surabaya pada 21 Juli lalu. Mantan Asisten Staf Khusus Presiden Bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah itu menjabat Ketua PW ISNU Jatim menggantikan Abdullah Azwar Anas, yang beberapa waktu lalu mengundurkan diri. (*)

Pewarta: Hanif Nashrullah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018