Madiun (Antaranews Jatim) - Desa Mendak yang terdapat di Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, berhasil masuk nominasi sebagai Desa Tangguh Bencana (Destana) tahun 2018 tingkat Provinsi Jawa Timur untuk kategori pratama.
Pj Bupati Madiun Boedi Prijo Soeprajitno, Selasa mengatakan masuknya Desa Mendak dalam nominasi desa tangguh kategori pratama tersebut merupakan yang pertama kalinya diraih oleh Pemerintah Kabupaten Madiun.
"Desa Mendak masuk dalam nominasi 19 besar desa tangguh bencana dan sudah mengalahkan 400 desa di seluruh Jawa Timur," ujar Boedi Prijo saat mendampingi tim penilai Desa Tangguh Bencana 2018 dari BPBD Provinsi Jatim di Desa Mendak.
Pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan dan prestasi yang diperoleh Pemerintah Desa Mendak. Ia berharap agar Desa Mendak mendapatkan juara pada nantinya.
Ia menjelaskan, desa tangguh bencana bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat yang berada di wilayah rawan bencana agar dapat mengurangi risiko bencana apabila terjadi.
Juga, meningkatkan inovasi dalam penyelenggaraan tanggap bencana dan kemandirian dalam penanggulangan bencana. Misalnya, jika daerah rawan banjir membuat perahu dari barang-barang bekas atau lain sebagainya.
Sementara, dalam penilaian tersebut, tim BPBD Desa Mendak menampilkan simulasi ketangguhan desanya dalam menghadapi bencana longsor.
Ia menambahkan, simulasi sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana. Dimana pemerintah harus hadir memberi perlindungan terhadap masyarakat dari ancaman bencana. "Termasuk sekarang ini kepala desa, lurah, camat, dan bupati memberi sosialisasi, pelatihan, dan edukasi dengan beberapa kegiatan simulasi. Tujuan simulasi sendiri memberi peringatan dini jika terjadi bencana," kata Boedi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Pj Bupati Madiun Boedi Prijo Soeprajitno, Selasa mengatakan masuknya Desa Mendak dalam nominasi desa tangguh kategori pratama tersebut merupakan yang pertama kalinya diraih oleh Pemerintah Kabupaten Madiun.
"Desa Mendak masuk dalam nominasi 19 besar desa tangguh bencana dan sudah mengalahkan 400 desa di seluruh Jawa Timur," ujar Boedi Prijo saat mendampingi tim penilai Desa Tangguh Bencana 2018 dari BPBD Provinsi Jatim di Desa Mendak.
Pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan dan prestasi yang diperoleh Pemerintah Desa Mendak. Ia berharap agar Desa Mendak mendapatkan juara pada nantinya.
Ia menjelaskan, desa tangguh bencana bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat yang berada di wilayah rawan bencana agar dapat mengurangi risiko bencana apabila terjadi.
Juga, meningkatkan inovasi dalam penyelenggaraan tanggap bencana dan kemandirian dalam penanggulangan bencana. Misalnya, jika daerah rawan banjir membuat perahu dari barang-barang bekas atau lain sebagainya.
Sementara, dalam penilaian tersebut, tim BPBD Desa Mendak menampilkan simulasi ketangguhan desanya dalam menghadapi bencana longsor.
Ia menambahkan, simulasi sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana. Dimana pemerintah harus hadir memberi perlindungan terhadap masyarakat dari ancaman bencana. "Termasuk sekarang ini kepala desa, lurah, camat, dan bupati memberi sosialisasi, pelatihan, dan edukasi dengan beberapa kegiatan simulasi. Tujuan simulasi sendiri memberi peringatan dini jika terjadi bencana," kata Boedi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018