Surabaya (Antaranews Jatim) - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur memberangkatkan 200 personel Sat Brimob khusus SAR ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), guna membantu proses evakuasi korban pascagempa yang mengguncang wilayah tersebut, Minggu (5/8) malam.
"Ini sifatnya kemanusian, sesuai instruksi Presiden kepada Kapolri untuk memberikan BKO anggota Polri dalam bantuan kemanusian. Sebanyak dua kompi dan tujuh tenaga medis kami BKO-kan untuk membantu saudara-saudara kita yang tertimpa bencana gempa bumi di Lombok, NTB," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin usai memimpin apel BKO personel Sat Brimob Polda Jatim di Bandara International Juanda, Senin.
Gempa di NTB cukup menelan banyak korban. Untuk korban meninggal dunia secara fisik baru ditemukan sekitar 92 orang. Belum termasuk korban yang tertimpa reruntuhan dan belum terdata.
BKO tersebut diharapkan dapat membantu proses evakuasi korban bencana gempa bumi. Dengan harapan tidak terlalu banyak lagi korban.
"BKO ini adalah salah satu tugas yang diatur dalam Undang-undang kepolisian. Yakni tugas kepolisian untuk menghadapi bencana alam. Jangankan bencana, banjir dan kebakaran pun Polisi harus hadir disana. Mudah-mudaha tidak banyak lagi korban jiwa," tuturnya.
Terkait lamanya penetapan BKO ini, alumnus Akpol 1986 ini mengaku hal itu sifatnya fleksibel. Sebab dalam hal BKO, Machfud menyerahkan sepenuhnya atas perintah dari Mabes Polri.
"Intinya, BKO ini sediperlukannya oleh Polda NTB. Kita siap jika sewaktu-waktu dibutuhkan tambahan personel BKO. Tapi jangan semua, karena kita perlu juga pengamanan di sini," ujar Machfud.
Sedangkan untuk bantuan logistik sudah terakomodir dan didorong ke sana. Sifatnya mungkin terpusat, dan sudah disiapkan.
"Termasuk bantuan dari Bhayangkari membantu melalui pusat. Nantinya pusat akan langsung diteruskan ke NTB. Biar tertata dengan baik dalam memberikan bantuan, karena sudah diatur Mabes Polri," ucapnya.
Sementara itu, Kasat Brimob Polda Jatim, Kombes Pol I Ketut Gede Wijatmiko menambahkan, 200 personel Brimob ini berasal dari Detasemen B, yakni kompi Malang dan kompi Porong. Mereka nantinya di bawah kepemimpinan AKP Supriyadi dengan tujuan untuk membantu dalam misi kemanusiaan.
"Kebetulan teman-teman kita di NTB mengalami kesusahan. Maka kita bantu untuk evakuasi dan menyelamatkan, barangkali masih ada korban di lapangan. 200 personel ini spesialis tim SAR. Sedangkan untuk medisnya sudah ada dari Bid Dokkes Polda Jatim. Dua kompi personel ini akan diterbangkan menggunakan penerbangan Lion Air JT 3864," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Ini sifatnya kemanusian, sesuai instruksi Presiden kepada Kapolri untuk memberikan BKO anggota Polri dalam bantuan kemanusian. Sebanyak dua kompi dan tujuh tenaga medis kami BKO-kan untuk membantu saudara-saudara kita yang tertimpa bencana gempa bumi di Lombok, NTB," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin usai memimpin apel BKO personel Sat Brimob Polda Jatim di Bandara International Juanda, Senin.
Gempa di NTB cukup menelan banyak korban. Untuk korban meninggal dunia secara fisik baru ditemukan sekitar 92 orang. Belum termasuk korban yang tertimpa reruntuhan dan belum terdata.
BKO tersebut diharapkan dapat membantu proses evakuasi korban bencana gempa bumi. Dengan harapan tidak terlalu banyak lagi korban.
"BKO ini adalah salah satu tugas yang diatur dalam Undang-undang kepolisian. Yakni tugas kepolisian untuk menghadapi bencana alam. Jangankan bencana, banjir dan kebakaran pun Polisi harus hadir disana. Mudah-mudaha tidak banyak lagi korban jiwa," tuturnya.
Terkait lamanya penetapan BKO ini, alumnus Akpol 1986 ini mengaku hal itu sifatnya fleksibel. Sebab dalam hal BKO, Machfud menyerahkan sepenuhnya atas perintah dari Mabes Polri.
"Intinya, BKO ini sediperlukannya oleh Polda NTB. Kita siap jika sewaktu-waktu dibutuhkan tambahan personel BKO. Tapi jangan semua, karena kita perlu juga pengamanan di sini," ujar Machfud.
Sedangkan untuk bantuan logistik sudah terakomodir dan didorong ke sana. Sifatnya mungkin terpusat, dan sudah disiapkan.
"Termasuk bantuan dari Bhayangkari membantu melalui pusat. Nantinya pusat akan langsung diteruskan ke NTB. Biar tertata dengan baik dalam memberikan bantuan, karena sudah diatur Mabes Polri," ucapnya.
Sementara itu, Kasat Brimob Polda Jatim, Kombes Pol I Ketut Gede Wijatmiko menambahkan, 200 personel Brimob ini berasal dari Detasemen B, yakni kompi Malang dan kompi Porong. Mereka nantinya di bawah kepemimpinan AKP Supriyadi dengan tujuan untuk membantu dalam misi kemanusiaan.
"Kebetulan teman-teman kita di NTB mengalami kesusahan. Maka kita bantu untuk evakuasi dan menyelamatkan, barangkali masih ada korban di lapangan. 200 personel ini spesialis tim SAR. Sedangkan untuk medisnya sudah ada dari Bid Dokkes Polda Jatim. Dua kompi personel ini akan diterbangkan menggunakan penerbangan Lion Air JT 3864," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018