Probolinggo (Antaranews Jatim) - Dua desa di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur masuk sebagai nominasi dalam program kampung iklim tingkat utama nasional yakni Desa Watupanjang dan Desa Binor yang dinilai sebagai desa peduli terhadap perubahan iklim.

Kepala Desa Binor Hostifawati di Probolinggo, Senin mengatakan selama ini pihaknya bersama segenap elemen tokoh agama dan tokoh masyarakat berupaya untuk merubah pola pikir masyarakat supaya tidak membuang sampah sembarangan dan buang air besar pada tempat yang sudah disediakan.

"Lingkungan harus tetap dijaga dengan baik karena jika tidak dijaga, maka lingkungan akan berdampak negatif dan kami tergerak untuk membangun desa itu," katanya.

Selama ini, lanjut dia, berbagai upaya sudah dilakukan, mulai dari transplantasi terumbung karang dan mengajak masyarakat untuk menggunakan jaring yang ramah lingkungan, serta juga ada kubus berongga dan fish apartement untuk meningkatkan populasi ikan di laut.

"Kami juga terus upaya untuk menjaga kebersihan laut dengan melibatkan segenap nelayan. Kebersihan laut sudah dikapling sesuai perahu yang ada, sehingga nelayan dengan sukarela membersihkan sampah yang ada sesuai kaplinganya masing-masing," tuturnya.

Ia menjelaskan pihak desa juga membuat program bank sampah, sehingga sebelum sampah dibuang, maka masyarakat melakukan pemilahan terlebih dahulu, kemudian sampah-sampah yang masih bisa dimanfaatkan dipilah dan dijual ke bank sampah.

"Ketika laut bersih maka saat ini sudah banyak tumbuh bermacam-macam pohon di bibir pantai. Kami juga gencar melakukan pembuatan resapan biopori sehingga airnya tidak terlalu asin. Semua ini bisa terwujud berkat keterlibatan juga dari pihak CSR perusahaan yang peduli terhadap lingkungan," katanya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Probolinggo Rachmad Waluyo mengatakan dua desa yang masuk nominasi tersebut yakni Desa Binor-Kecamatan Paiton dan Desa Watupanjang-Kecamatan Krucil sudah dilakukan verifikasi oleh tim dari Ditjen Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

"Upaya itu tentunya akan dapat merangsang masyarakat, agar melakukan upaya penyelamatan lingkungan dari segala sektor baik penyelamatan dari bahaya banjIr, erosi laut, dan longsor. Saya juga memberikan apresiasi terhadap upaya yang dilakukan pihak desa," katanya.

Ia berharap apa yang telah dilakukan oleh masyarakat Desa Binor dan Watupanjang mampu memberikan dampak yang positif, sehingga bisa terpilih sebagai desa yang terbaik dalam Program Kampung Iklim Tingkat Utama Nasional.

Sementara perwakilan tim dari KLHK Yulianto Teguh Wibowo mengatakan di Jawa Timur terdapat sekitar 21 lokasi yang ikut serta dalam verifikasi program kampung iklim nasional, sedangkan secara nasional terdapat 208 lokasi yang fokusnya adalah desa yang merupakan penggiat lingkungan yang peduli terhadap perubahan iklim.

"Program kampung iklim adalah program nasional untuk mendorong partisipasi aktif dan kontribusi peran serta masyarakat di tingkat utama dalan aksi pengendalian perubahan iklim. Kami mengapresiasi kondisi aktif dari masyarakat." ujarnya.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018