Tulungagung (Antaranews Jatim) - Perajin bendera di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur kewalahan melayani banyaknya permintaan umbul-umbul merah putih untuk perayaan HUT ke-73 Kemerdekaan RI selama sebulan terakhir, sedangkan bahan baku sulit didapat.

Imam, pelaku usaha industri konveksi di Tulungagung, Minggu menyatakan, sebagian permintaan umbul-umbul terpaksa ditolaknya.

Ia memilih melayani satu grosir saja karena kemampuan produksinya juga terbatas.

"Melayani satu (grosir) saja kami sudah kewalahan," kata Imam.

Selain terbatas, bahan kain peles untuk bendera maupun umbul-umbul di toko kini melambung.

Jika sebelumnya harga kain peles bendera dan umbul-umbul Rp4 ribu per-90 centimeter, kini naik menjadi Rp7 ribu dengan ukuran sama.

"Wajar bahan sulit, sebab pada bulan Juni?Agustus pasti banyak yang mencari kain peles (bahan bendera)," katanya.

Banyaknya permintaan dari para perajin bendera sejak Juni-Juli menyebabkan toko grosir kain membagi suplai agar semua pengusaha konveksi yang dua bulan terakhir fokus memproduksi bendera dan umbul-umbul kebagian.

"Sebulan terakhir kami hanya melayani permintaan umbul-umbul dan bendera antara 100-300 potong. Itu saja kami sudah kewalahan karena tenaga penjahit hanya empat orang," ujarnya.

Menurut Imam, harga bendara dan umbul-umbul yang di produksi cukup bervariasi melihat ukurannya.

Untuk bendera dengan ukuran kecil antara 60 x 70 centimeter di patok harga sekitar Rp10 ribu, sedangkan bendera dengan ukuran besar 180 x 270 centimeter yang digunakan di lapangan dipatok harga Rp130 ribu.

Khusus untuk umbul-umbul, harga jual dipatok antara Rp20 ribu ? Rp25 ribu per-potong

"Harga untuk bendera dan umbul-umbul jelas bervariasi, tergantung dengan ukurannya berapa," tuturnya.

Menurutnya, permintaan bendera dan umbul-umbul meningkat pesat saat mendekati hari kemerdekaan Republik Indonesia seperti saat ini.

Bahkan dirinya mengakui jika akhir-akhir ini dia hingga menolak pesanan.

Sementara itu, distributor bendera di Tulungagung, Safi`i mengaku sebagian besar hasil produksi bendera dan umbul-umbul yang ia pasok dikirim ke berbagai daerah di Jatim.

Menurutnya, volume produksi di tingkat konveksi Tulungagung pada periode Juni-Juli-Agustus meningkat hingga 300 persen lantaran harga bendera dan umbul-umbul dari Tulungagung jauh lebih kompetitif dibanding produksi daerah lain.

"Di sini bendera dan umbul-umbul dijual seharga Rp25 ribu - Rp40 ribu per lembar/potong. Daerah lain seperti Jawa Baratan yang biasa mengecer di pinggir-pinggir jalan itu bisa sampai Rp75 ribu hingga Rp120 ribu per potong. Ya, maklum karena mereka harus menyesuaikan akomodasi dan sebagainya," kata Safi`i. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018