Ngawi (Antaranews Jatim) - Sebuah sumur di tengah area persawahan di Dusun Weru, Desa Sidolaju, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Minggu, mengeluarkan semburan air hingga mengagetkan warga sekitar.
Sumur tersebut adalah milik Mujianto, warga Desa Planglor, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi. Sumur pompa tersebut menyemburkan air hingga setinggi 30 meter.
Pemilik sumur, Mujianto, mengatakan semburan air tersebut bermula saat ia menyalakan sumur pompa airnya yang bertenaga listrik tersebut untuk mengairi persemaian padinya.
"Awalnya pompa air menyala normal, namun, kemudian air semakin besar dan tidak terkendali bercampur dengan lumpur," ujar dia kepada wartawan.
Ia lalu langsung mematikan listrik pompa air tersebut. Namun, semburan air tidak berhenti, malah makin membesar hingga membetuk air mancur setinggi sekitar 30 meter.
Oleh karena takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, Mujianto lalu melapor ke perangkat desa dan polsek setempat. Kini petugas Polsek Widodaren telah memasang garis polisi di sekitar semburan air guna mengantisipasi agar warga tidak mendekat.
Kepala Subbagian Humas Polres Ngawi AKP Eko Setyo Martono membenarkan kejadian tersebut. Diduga semburan terjadi karena ada tekanan gas dari dalam tanah.
"Sebelumnya petugas mendapat laporan dari warga tentang adanya sumur yang menyemburkan air ke udara. Petugas langsung mendatangi lokasi. Untuk mengantisipasi rawan kebakaran, maka petugas langsung memasang garis polisi mengelilingi area sumur, sebab diduga ada tekanan gas," ungkap dia.
Hingga Minggu (5/8) sore, sumur milik warga tersebut masih menyemburkan air dan lumpur. Kejadian tersebut sempat menghebohkan warga sekitar. Lokasi tersebut ramai didatangi warga yang penasaran ingin melihat. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Sumur tersebut adalah milik Mujianto, warga Desa Planglor, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi. Sumur pompa tersebut menyemburkan air hingga setinggi 30 meter.
Pemilik sumur, Mujianto, mengatakan semburan air tersebut bermula saat ia menyalakan sumur pompa airnya yang bertenaga listrik tersebut untuk mengairi persemaian padinya.
"Awalnya pompa air menyala normal, namun, kemudian air semakin besar dan tidak terkendali bercampur dengan lumpur," ujar dia kepada wartawan.
Ia lalu langsung mematikan listrik pompa air tersebut. Namun, semburan air tidak berhenti, malah makin membesar hingga membetuk air mancur setinggi sekitar 30 meter.
Oleh karena takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, Mujianto lalu melapor ke perangkat desa dan polsek setempat. Kini petugas Polsek Widodaren telah memasang garis polisi di sekitar semburan air guna mengantisipasi agar warga tidak mendekat.
Kepala Subbagian Humas Polres Ngawi AKP Eko Setyo Martono membenarkan kejadian tersebut. Diduga semburan terjadi karena ada tekanan gas dari dalam tanah.
"Sebelumnya petugas mendapat laporan dari warga tentang adanya sumur yang menyemburkan air ke udara. Petugas langsung mendatangi lokasi. Untuk mengantisipasi rawan kebakaran, maka petugas langsung memasang garis polisi mengelilingi area sumur, sebab diduga ada tekanan gas," ungkap dia.
Hingga Minggu (5/8) sore, sumur milik warga tersebut masih menyemburkan air dan lumpur. Kejadian tersebut sempat menghebohkan warga sekitar. Lokasi tersebut ramai didatangi warga yang penasaran ingin melihat. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018