Situbondo (Antaranews Jatim) - Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Situbondo, Sugiyono mengemukakan ratusan koperasi perlu pengawasan khusus karena dinilai tidak sehat.

"Salah satu indikator koperasi sehat, yakni melaksanakan rapat anggota tahunan atau RAT, namun saat ini masih banyak koperasi tidak melaksanakan RAT," katanya kepada wartawan di Situbondo, Jawa Timur, Jumat.

Ia menjelaskan, selama empat tahun terakhir kondisi koperasi di Kabupaten Situbondo terus menurun, dari 712 koperasi yang ada hanya sekitar 30 persen tergolong atau bisa dikategorikan koperasi sehat.

Oleh karena itu, katanya, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Pemkab setempat akan terus melakukan pendampingan yang bertujuan agar koperasi yang ada akan lebih produktif.

"Jumlah koperasi sehat semestinya mencapai 50 persen dari jumlah koperasi yang ada, akan tetapi jumlah koperasi sehat di Situbondo hanya sekitar 30 persen dan jumlah tersebut juga berada dibawah jumlah koperasi sehat Provinsi Jawa Timur yang mencapai 35 persen," paparnya.

Menurut Sugiyono, melaksanakan RAT merupakan bentuk pertanggungjawaban terhadap anggota, karena jika selama tiga tahun koperasi tidak pernah melaksanakan rapat anggota tahunan maka koperasi tersebut perlu pengawasan khusus.

"Berdasarkan hasil pemantauan di lapangan, penyebab koperasi tidak sehat disebabkan karena faktor SDM salah satunya, makanya akan kami optimalkan pendampingan karena sesuai data yang ada, `trend` koperasi terus menurun? selama empat tahun," ujarnya.

Ia menambahkan, pada tahun 2015 jumlah koperasi sehat masih mencapai 40 persen, namun saat ini anjlok menjadi 30 persen.

"Kami menargetkan pada tahun 2019, jumlah koperasi sehat di Situbondo mencapai 50 persen," ucapnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018