Surabaya (Antaranews Jatim) - Legislator dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya Anugrah Ariyadi menolak pindah partai politik meski namanya mendadak dicoret dari bakal calon anggota legislatif menjelang penutupan pendaftaran di KPU Surabaya.
     
"Sewaktu nama saya dicoret, saya langsung mendapat tawaran bacaleg dari sejumlah partai yang memiliki kursi di DPRD Surabaya," kata Anugrah yang juga Wakil Ketua DPC PDIP Surabaya kepada Antara di Surabaya, Rabu.
     
Hanya saja, lanjut dia, semua tawaran tersebut ditolak lantaran dirinya lebih memilih tetap bertahan di PDIP Surabaya yang selama ini telah membesarkan dirinya hingga akhirnya menjadi anggota DPRD Surabaya.
     
"Ini merupakan bentuk loyalitas saya kepada partai," kata Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya ini.
     
Saat ditanya apakah sudah berupaya melobi ke pengurus DPP PDIP di Jakarta menyusul KPU Surabaya telah memberikan batas waktu perbaikan berkas pendaftaran serta pengajuan bacaleg pengganti pada 22-31 Juli 2018, Anugrah mengatakan pihaknya sudah menyerahkan kepada DPC PDIP Surabaya.
     
"Semua sudah saya pasrahkan kepada pimpinan partai di DPC PDIP Surabaya yang mengusulkan nama saya sebagai bacaleg di daerah pemilihan 1 Surabaya," katanya.
     
Mengenai rencana setelah tidak menjadi bacaleg di Pemilu 2019, Anugrah mengatakan pihaknya tetap berada di barisan PDIP Surabaya untuk memenangkan Pileg dan Pilpres 2019.
     
"Saya tetap menggerakkan pasukan untuk berjuang sampai titik darah penghabisan untuk memenangkan Pileg bagi PDIP dan Pilpres untuk Jokowi," ujarnya.
     
Selain itu, lanjut dia, pihaknya akan menyelesaikan tugasnya sebagai wakil rakyat di DPRD Surabaya sampai selesai pada 24 Agustus 2019. "Untuk tugas kedepan setelah tidak menjadi anggota dewan, Anugrah akan menyerahkan sepenuhnya kepada pimpinan partai," ujarnya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018