Situbondo (Antaranews Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, mencatat sebanyak tujuh dari 17 kecamatan yang ada di Situbondo mulai terancam kekeringan karena akan masuknya musim kemarau.

"Tujuh kecamatan yang diprediksi akan mengalami kekeringan pada musim kemarau, yaitu Kecamatan Banyuputih, Jangkar, Arjasa, Kendit, Suboh, Besuki dan Kecamatan Banyuglugur," kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Situbondo, Gatot Trikorawan kepada wartawan di Situbondo, Rabu.

Dari tujuh kecamatan itu, lanjut dia, tercatat ada sepuluh desa yang diperkirakan terjadi kekurangan air bersih pada musim kemarau tahun ini, data tersebut disesuaikan dengan jumlah wilayah yang mengalami kekeringan pada tahun 2017.

BPBD memprediksi kekeringan tidak akan jauh berbeda dengan tahun lalu, yaitu tersebar di tujuh kecamatan dan sepuluh desa.

"Sampai dengan saat ini sudah ada dua desa yang melaporkan kepada kami mulai mengalami kekeringan, yakni Desa Sopet, Kecamatan Jangkar dan Desa Sumberejo di Kecamatan Banyuputih," katanya.

Ia menjelaskan, laporan sebagai daerah kering dan menjadi langganan kekeringan setiap tahun itu disampaikan oleh camat setempat.

Gatot menambahkan, karena sudah ada beberapa desa yang mulai alami kekeringan dan kekurangan air bersih, pihaknya berharap kepada pemerintah desa atau kecamatan untuk menyerahkan data desa yang rawan mengalami kekeringan.

Menurut dia, BPBD belum memastikan jadwal suplai air karena masih menunggu semua laporan masuk dan barulah dilakukan penjadwalan suplai air bersih.

"Teknis pengiriman air tetap menggunakan dua armada truk tangki dan masing-masing armada berisi 5000 liter air dan dalam sehari armada ini mampu mendistribusikan air ke dua lokasi dua kali," paparnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018