Surabaya (Antaranews Jatim) - Pekan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) yang akan digelar di Jawa Timur diikuti 11 perbankan, meliputi Bank Mandiri, BNI, BRI, BTN, BCA, BPD Jatim, Bank Maspion, Bank Syariah Mandiri, Bank Permata, Bank CIMB Niaga, dan Bank Artha Graha.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Yudi Harymukti di Surabaya, Kamis mengatakan, pekan GPN akan digelar selama sepekan yakni pada tanggal 30 Juli sampai 3 Agustus 2018 di Surabaya, yang diawali dengan kegiatan peluncuran kartu dan "fun walk" pada tanggal 29 Juli 2018.
Selama kegiatan, kata dia, masyarakat dapat memperoleh atau menukarkan kartu ATM/Debet-nya dengan kartu berlogo GPN di kantor-kantor cabang perbankan, dengan membawa dokumen berupa kartu identitas, kartu ATM/Debet, dan buku tabungan.
Sebab, kata Yudi, seluruh perbankan nasional ditarget sekitar 30 persen kartu yang dikeluarkannya wajib memberikan logo GPN hingga akhir Desember 2018.
"Sejak tanggal 1 Januari 2018, penerbit wajib mulai menerbitkan kartu ATM atau kartu debit berlogo nasional (GPN), dengan target kepemilikan kartu berlogo GPN 30 persen dari total nasabah pada akhir Desember 2018," katanya.
Sementara pada tahun 2022, penerbit wajib memastikan seluruh nasabah yang memiliki kartu ATM atau kartu debit harus memiliki paling sedikit 1 kartu ATM atau kartu debit berlogo GPN.
“GPN menjadi langkah terobosan dalam rangka menghilangkan fragmentasi layanan pembayaran retail, sehingga masyarakat dapat mengakses layanan sistem pembayaran yang lebih efisien melalui interkoneksi dan interoperabilitas," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Yudi Harymukti di Surabaya, Kamis mengatakan, pekan GPN akan digelar selama sepekan yakni pada tanggal 30 Juli sampai 3 Agustus 2018 di Surabaya, yang diawali dengan kegiatan peluncuran kartu dan "fun walk" pada tanggal 29 Juli 2018.
Selama kegiatan, kata dia, masyarakat dapat memperoleh atau menukarkan kartu ATM/Debet-nya dengan kartu berlogo GPN di kantor-kantor cabang perbankan, dengan membawa dokumen berupa kartu identitas, kartu ATM/Debet, dan buku tabungan.
Sebab, kata Yudi, seluruh perbankan nasional ditarget sekitar 30 persen kartu yang dikeluarkannya wajib memberikan logo GPN hingga akhir Desember 2018.
"Sejak tanggal 1 Januari 2018, penerbit wajib mulai menerbitkan kartu ATM atau kartu debit berlogo nasional (GPN), dengan target kepemilikan kartu berlogo GPN 30 persen dari total nasabah pada akhir Desember 2018," katanya.
Sementara pada tahun 2022, penerbit wajib memastikan seluruh nasabah yang memiliki kartu ATM atau kartu debit harus memiliki paling sedikit 1 kartu ATM atau kartu debit berlogo GPN.
“GPN menjadi langkah terobosan dalam rangka menghilangkan fragmentasi layanan pembayaran retail, sehingga masyarakat dapat mengakses layanan sistem pembayaran yang lebih efisien melalui interkoneksi dan interoperabilitas," katanya.(*)
Editor : Slamet Hadi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018