Surabaya (Antaranews Jatim) - Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) Lanisya Febriyani yang menjadi korban penjambretan saat naik ojek daring di Jalan Arjuno, Surabaya, Senin (23/7) dini hari mengalami cedera otak sedang dan dirawat di RSUD Dr Soetomo Surabaya.
"Kondisinya membaik, dia menderita cedera otak sedang. Saat ini sedang dilakukan observasi karena mungkin trauma dari kepala dan terjadi pendarahan tapi minimal sehingga tidak perlu operasi," kata Ketua Forum Pers RSUD Dr Soetomo dr Urip Murtedjo di Surabaya, Selasa.
Urip mengatakan, korban saat ini dalam kondisi membaik dan sudah sadar setelah ditangai tim bedah saraf RSUD Dr Soetomo. Meski telah ada perkembangan, korban belum bisa berkomunikasi.
"Hanya cedera kepala. Dia dijambret jatuh, mungkin kena aspal. Jadi memang harus dibawa ke sini untuk observasi barangkali perlu respirator tapi tidak perlu resipartor," ucap Urip.
Dengan kondisi yang semakin membaik itu, korban tidak perlu dioperasi. Selain itu Urip optimis dalam seminggu ini Lanisya bisa dibawa pulang.
Sementara itu, Humas PENS Andri Suryandari mengatakan pihanya akan membantu pengobatan mahasiswa semester III program studi D4 Teknologi Game itu sesuai dengan asuransi.
"Kami sudah datang ke rumah sakit dan bertemu keluarganya tapi tidak bisa melihat karena kondisi yang bersangkutan masih dirawat intensif," katanya.
Andri mengungkapkan, dari informasi yang diterima pihaknya, Lanisya dijambret saat naik ojek daring dan hendak ke Stasiun Pasar Turi untuk pulang ke Lamongan. "Mohon doanya semoga mahasiswi kami segera pulih," tuturnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Kondisinya membaik, dia menderita cedera otak sedang. Saat ini sedang dilakukan observasi karena mungkin trauma dari kepala dan terjadi pendarahan tapi minimal sehingga tidak perlu operasi," kata Ketua Forum Pers RSUD Dr Soetomo dr Urip Murtedjo di Surabaya, Selasa.
Urip mengatakan, korban saat ini dalam kondisi membaik dan sudah sadar setelah ditangai tim bedah saraf RSUD Dr Soetomo. Meski telah ada perkembangan, korban belum bisa berkomunikasi.
"Hanya cedera kepala. Dia dijambret jatuh, mungkin kena aspal. Jadi memang harus dibawa ke sini untuk observasi barangkali perlu respirator tapi tidak perlu resipartor," ucap Urip.
Dengan kondisi yang semakin membaik itu, korban tidak perlu dioperasi. Selain itu Urip optimis dalam seminggu ini Lanisya bisa dibawa pulang.
Sementara itu, Humas PENS Andri Suryandari mengatakan pihanya akan membantu pengobatan mahasiswa semester III program studi D4 Teknologi Game itu sesuai dengan asuransi.
"Kami sudah datang ke rumah sakit dan bertemu keluarganya tapi tidak bisa melihat karena kondisi yang bersangkutan masih dirawat intensif," katanya.
Andri mengungkapkan, dari informasi yang diterima pihaknya, Lanisya dijambret saat naik ojek daring dan hendak ke Stasiun Pasar Turi untuk pulang ke Lamongan. "Mohon doanya semoga mahasiswi kami segera pulih," tuturnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018