Kediri (Antaranews Jatim) - Pemerintah pusat merencanakan akan merealisasikan program sanitasi berbasis masyarakat (Sanimas) dan TPS 3R dengan membangun "septic tank komunal" di Pondok Pesantren Darussalam Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengemukakan program itu bagus dan bermanfaat. Program tersebut dari pusat, memanfaatkan dana APBN dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Sanimas dengan desain `septic tank komunal` ini direncanakan mampu menampung limbah tinja dengan kapasitas layanan 360 orang," katanya di Kediri, Jawa Timur, Sabtu.
Wali Kota berlatar belakang pengusaha ini juga mengharapkan dengan "septic tank komunal" pengelolaan limbah tinja di lingkungan Pondok Pesantren di Lirboyo dapat memenuhi standar kesehatan.
Pembangunan terutama untuk menyediakan `septic tank` yang kedap air sehingga dapat mencegah kebocoran yang dapat mencemari air tanah dan membahayakan kesehatan.
Sanimas merupakan program di bawah Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya yang menyasar kawasan perdesaan dan perkotaan.
Beberapa kegiatan pembangunan Sanimas di antaranya seperti pembangunan prasarana mandi cuci kakus (MCK), instalasi pengolahan air limbah (IPAL) komunal, instalasi pengolahan air limbah (IPAL) kombinasi dengan MCK dan sambungan rumah (SR).
Kediri berkesempatan akan mendapatkan program tersebut. Wali Kota menandatangani perjanjian kerjasama dengan pemerintah pusat di Hotel Sanur, Bali, awal pekan lalu, yang didampingi Pelaksana Tugas Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan (Barenlitbang) Kota Kediri Edi Darmasto dan Pelaksana Harian Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Kediri Sunyata.
Acara tersebut juga dihadiri 97 kepala daerah kabupaten/kota se-Indonesia yang juga memiliki komitmen tinggi untuk melaksanakan sanitasi berbasis masyarakat (Sanimas) dan TPS 3R di daerahnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengemukakan program itu bagus dan bermanfaat. Program tersebut dari pusat, memanfaatkan dana APBN dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Sanimas dengan desain `septic tank komunal` ini direncanakan mampu menampung limbah tinja dengan kapasitas layanan 360 orang," katanya di Kediri, Jawa Timur, Sabtu.
Wali Kota berlatar belakang pengusaha ini juga mengharapkan dengan "septic tank komunal" pengelolaan limbah tinja di lingkungan Pondok Pesantren di Lirboyo dapat memenuhi standar kesehatan.
Pembangunan terutama untuk menyediakan `septic tank` yang kedap air sehingga dapat mencegah kebocoran yang dapat mencemari air tanah dan membahayakan kesehatan.
Sanimas merupakan program di bawah Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya yang menyasar kawasan perdesaan dan perkotaan.
Beberapa kegiatan pembangunan Sanimas di antaranya seperti pembangunan prasarana mandi cuci kakus (MCK), instalasi pengolahan air limbah (IPAL) komunal, instalasi pengolahan air limbah (IPAL) kombinasi dengan MCK dan sambungan rumah (SR).
Kediri berkesempatan akan mendapatkan program tersebut. Wali Kota menandatangani perjanjian kerjasama dengan pemerintah pusat di Hotel Sanur, Bali, awal pekan lalu, yang didampingi Pelaksana Tugas Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan (Barenlitbang) Kota Kediri Edi Darmasto dan Pelaksana Harian Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Kediri Sunyata.
Acara tersebut juga dihadiri 97 kepala daerah kabupaten/kota se-Indonesia yang juga memiliki komitmen tinggi untuk melaksanakan sanitasi berbasis masyarakat (Sanimas) dan TPS 3R di daerahnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018