Blitar (Antaranews Jatim) - Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (Inasgoc) Erick Thohir mengungkapkan Blitar sengaja menjadi salah satu kota yang disinggahi untuk kirab obor menjelang Asian Games 2018, sebab tempat ini bersejarah.

"Di Blitar, kita sudah tahu jawabannya, yang merupakan salah satu tempat bersejarah. Presiden pertama (Presiden Soekarno) dimakamkan," katanya saat kirab obor di Blitar, Jawa Timur, Jumat.

Ia mengatakan, kirab obor sengaja digelar sebelum kompetisi Asian Games 2018 digelar. Hal itu juga sesuai dengan visi misi, dimana dalam kirab sekaligus ingin mempromosikan Indonesia. Beberapa kota yang disinggahi itu ada yang bersejarah termasuk kota wisata.

Ia mengakui, ada keterlambatan dari jadwal seharusnya. Sesuai dengan jadwal, rombongan sudah sampai di Blitar pada Jumat pagi, setelah sebelumnya dari Solo, namun hingga siang hari ternyata belum. Bahkan, para tim yang menyambut yang sebelumnya sudah siap, terpaksa harus istirahat lagi. Selain itu, anak-anak yang sebelumnya juga sudah siap, ikut menyambut kedatangan rombongan, terpaksa kembali ke sekolah lagi.

"Sampai di Blitar tadi sempat terhambat, api dari Solo ada proses macam-macam. Kami meminta maaf," kata dia.

Ia menjelaskan, di Solo ada berbagai tokoh yang hadir memeriahkan kirab obor Asian Games 2018 tersebut. Beberapa tokoh itu misalnya artis Dian Sastrowardjoyo hingga mantan pesepakbola nasional, Rochy Putiray.

Kota Solo menjadi satu di antara titik singgah api obor Asian Games 2018, Kamis (19/7). Acara tersebut mendapat sambutan positif dari ratusan warga yang berkumpul di Gapura Makutho, atau gerbang masuk Kota Solo dari barat.

Ada 19 titik dalam pengarakan api obor Asian Games 2018 di Kota Solo. Dimulai dari Tugu Makutho, Kantor DPRD Kota Solo, Stadion Sriwedari, hingga finish di Balaikota Solo.

Setelah dari Solo, kirab obor dilanjutkan ke Blitar setelah sebelumnya dibawa rombongan dengan pesawat terbang dan turun di Malang. Rombongan lalu ke makam dan dilanjutkan dengan acara di Balai Kota Blitar.

Dalam acara itu, hadir Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia Puan Maharani dan Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) Erick Thohir. Mereka diterima oleh Wakil Wali Kota Blitar Santoso serta Bupati Blitar Rijanto.

Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia Puan Maharani menagtakan, kegiatan Asian Games 2018 perlu disyukuri digelar di Indonesia. Indonesia pernah mengadakan kompetisi ini pada 1962 era Presiden Soekarno.

"Pertama Asian Games pada 1962 era Presiden Soekarno kemudian setelah 56 tahun kita bisa menjadi tuan rumah yang kedua kali. Jadi, memang yang dipilih kota, kabupaten, provinsi, yang tentu saja melihat sejarahnya, mendukung UMKM, pariwisata dan tentu saja sosialisasi yang bermanfaat bagi rakyat," kata Puan.

Kegiatan tersebut dimeriahkan oleh pertunjukan seni alat musik jimbe oleh 30 seniman dari kelompok Anoraga Percussion serta barisan pelajar Kota Blitar yang berbaris sambil mengibarkan Bendera Merah Putih di kedua tangan.

Setelah itu, obor akan dibawa ke Malang untuk diarak keliling kota. Lalu, obor dibawa ke puncak Gunung Bromo dan diteruskan ke Probolinggo, Jawa Timur. ( *)




 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018