Surabaya (Antaranews Jatim) - Kementerian Koorditanor Bidang Kemaritiman menyebut cangkang kapsul berbahan rumput laut yang dibuat oleh Universitas Airlangga (Unair) Surabaya mempunyai potensi besar di Indonesia jika dikembangkan secara serius.

Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman?Agung Kuswandono di Surabaya, Kamis mengatakan Indonesia memiliki wilayah perairan yang cukup luas, khususnya lutan membuatnya memiliki komoditas rumput laut yang melimpah.

"Untuk itu penelitian untuk mengembangkan rumput laut sebagai bahan cangkang kapsul memiliki potensi yang sangat besar," kata dia saat menjadi pembicara dalam Workshop Pengembangan Industri Produk Cangkang Kapsul Berbahan Dasar Rumput Laut di Unair.

Agung mengungkapkan yang menarik dari kapsul rumput laut yaitu kehalalannya. Karena jika dari gelatin itu bahannya dari binatang. Binatang ini bisa jadi sapi dan babi, sehingga butuh sertifikasi.

"Hasil rumput laut di Indonesia sangat melimpah, dan pengolahannya hanya sebatas menjadi rumput laut kering yang diekspor. Jika diolah menjadi produk lain maka akan sangat bermanfaat bagi petani rumput laut juga," katanya.

Cangkang kapsul ini, lanjut dia, akan menjadi terobosan pada industri farmasi. Sebab selama ini cangkang rumput laut diimpor, padahal sebenarnya sudah ada riset di Indonesia yang membuat kapsul cangkang ini.

"Saat ini sudah ada industri yang memproduksi cangkang ini tapi belum banyak," tuturnya.

Wakil Rektor III Bidang Riset dan Penelitian Unair Prof Mochammad Amin Alamsjah menjelaskan pembuatan cangkang kapsul rumput laut ini mampu menurunkan harga cangkang kapsul dari gelatin hingga 1/3 persen. Hasil ini didapat dari hasil penelitian dosen Unair yang dilakukan lebih dari lima tahun.

"Dengan riset yang kami lakukan ini dan dukungan industri serta kementerian, ke depan kami akan melakukan teaching industri. Sehingga bisa menambah lebih banyak inovasi penelitian dari rumput laut," ujarnya.(*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018