Sidoarjo (Antaranews Jatim) - Mantan Gubernur Jawa Barat, Achmad Heryawan (Aher) menekankan prinsip-prinsip ekonomi keislaman agar mampu diterapkan mahasiswa dalam kehidupan sehari-hari.

"Tidak ada monopoli, gambling, hingga keserakahan. Yang ada, pasar dibuka secara bebas dan bersangkutan secara sehat," ujar Aher saat menjadi pemateri seminar yang digelar pusat studi ekonomi dan bisnis Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, yang bertajuk "Membangun Pilar-Pilar Ekonomi Islam Melalui Reformasi Birokrasi Pemerintahan, Jumat.

Dengan cara seperti itu, kata dia, setiap orang akan mendapatkan harga sesuai harga pasar yang berlaku. Hal ini lah yang menjadi prinsip-prinsip pasar bebas  berkeadilan. 

"Ini kalau terlaksana maka akan menguntungkan. Karena sifatnya universal," ujarnya. 

Pada saat yang sama, kata dia, juga ada sistem distribusi ekonomi yang berlaku saat ini seperti pajak, karena pajak merupakan sistem distribusi perekonomian. Ketika masyarakat membayar pajak kepada negara, maka negara kan membagi-bagikan untuk kepentingan masyarakat.

"Baik untuk menjalankan administrasi negara, gaji pegawai, atau membangun infrastruktur. Yang mana semuanya mengarah kepada kepentingan masyarakat," ujarnya.

Berbeda lagi dengan masyarakat yang notabene beragama Islam. Selain pajak, sebagai umat muslim juga ada yang namanya pemberian zakat setiap tahunnya. Zakat merupakan mekanisme agama yang lebih spesifik yakni fungsinya untuk mendistribusikan kekayaan yang ada.  

"Zakat dikumpulkan, dan didistribusikan secara penuh. Tidak ada gaji PNS diambilkan dari zakat. Yang ada untuk fakir miskin, dan beberapa orang yang membutuhkan. Sehingga kaum dhuafa bisa menjadi berdaya," katanya.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018