Situbondo (Antaranews Jatim) - Dinas Sosial Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, menggunakan program Sistem Informasi Media Pencegahan Bencana (Simegana) untuk mencegah bencana sosial.
"Program `Simegana` ini merupakan program inovasi berbasis digital yang utamanya mencegah konflik sosial di masyarakat dan kenakalan remaja, dan ini juga merupakan program sistem informasi terintegrasi," kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Situbondo Lutfi Joko Prihatin di Situbondo, Senin.
Ia mengemukakan, teknologi informasi ini menggunakan perangkat radio "airfiber access point" yang terhubung antardesa dan kecamatan serta terkoneksi dengan kantor Pusat Data Pemkab Situbondo, dan penggunaaan teknologi informasi ini sangat mudah digunakan karena tidak bergantung dengan jaringan internet.
Tidak hanya itu, katanya, program "Simegana" juga menyediakan berbagai konten informasi visual untuk mengedukasi masyarakat, terutama dalam rangka pencegahan konflik sosial hingga kenakalan remaja.
"Ada beberapa potensi konflik sosial yang harus selalu diwaspadai, mulai perbedaan status sosial dan perbedaan status ekonomi serta perbedaan kepentingan politik," ujarnya.
Pemanfaatan teknologi berbasis digital itu, lanjut Lutfi, untuk mencegah terjadinya bencana sosial karena teknologi tersebut sangat efektif dan efisien karena memungkinkan menjangkau seluruh lapisan masyarakat, sebab terintegrasi melalui kantor desa.
"Adanya perbedaan di masyarakat menjadi tanggungjawab pemerintah untuk terus mengeduksi masyarakat. Pencegahan potensi bencana sosial menjadi tanggung jawab bersama baik di struktur pemerintahan maupun berbagai elemen masyarakat," tuturnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Program `Simegana` ini merupakan program inovasi berbasis digital yang utamanya mencegah konflik sosial di masyarakat dan kenakalan remaja, dan ini juga merupakan program sistem informasi terintegrasi," kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Situbondo Lutfi Joko Prihatin di Situbondo, Senin.
Ia mengemukakan, teknologi informasi ini menggunakan perangkat radio "airfiber access point" yang terhubung antardesa dan kecamatan serta terkoneksi dengan kantor Pusat Data Pemkab Situbondo, dan penggunaaan teknologi informasi ini sangat mudah digunakan karena tidak bergantung dengan jaringan internet.
Tidak hanya itu, katanya, program "Simegana" juga menyediakan berbagai konten informasi visual untuk mengedukasi masyarakat, terutama dalam rangka pencegahan konflik sosial hingga kenakalan remaja.
"Ada beberapa potensi konflik sosial yang harus selalu diwaspadai, mulai perbedaan status sosial dan perbedaan status ekonomi serta perbedaan kepentingan politik," ujarnya.
Pemanfaatan teknologi berbasis digital itu, lanjut Lutfi, untuk mencegah terjadinya bencana sosial karena teknologi tersebut sangat efektif dan efisien karena memungkinkan menjangkau seluruh lapisan masyarakat, sebab terintegrasi melalui kantor desa.
"Adanya perbedaan di masyarakat menjadi tanggungjawab pemerintah untuk terus mengeduksi masyarakat. Pencegahan potensi bencana sosial menjadi tanggung jawab bersama baik di struktur pemerintahan maupun berbagai elemen masyarakat," tuturnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018