Malang (Antaranews Jatim) - Modernisasi dan digitalisasi keuangan tak bisa dimundurkan, apalagi ditolak. Bahkan literasi digitalisasi keuangan dalam beberapa tahun terakhir ini terus dilakukan secara masif di setiap kesempatan dan waktu, baik yang dilakukan perbankan maupun otoritas jasa keuangan (OJK).

Di tengah arus globalisasi dan modernisasi sistem keuangan perbankan, koperasi masih menjadi satu di antara lembaga keuangan atau badan usaha yang tetap kokoh dengan tetap berpegang dan memiliki nilai dasar gotong royong dan kekeluargaan.

Namun sayang, dalam praktik kehidupan berkoperasi masih belum sesuai dengan prinsip perkoperasian sehingga koperasi belum bisa menjadi pelaku utama perekonomian nasional, meski sejumlah kiat dan upaya untuk memajukan koperasi terus dilakukan dengan rencana jangka pendek, menengah dan panjang.

Di usianya yang  ke-71 koperasi masih mengalami kendala yang harus dihadapi, seperti aspek kelembagaan, usaha, pembiyaan dan sumber daya manusia (SDM), termasuk penguasaan teknologi. Permasalahan tersebut harus segera diatasai agar koperasi bisa menjadi soko guru perekonomian nasional.

Penguasaan teknologi informasi menjadi sebuah keniscayaan di era derasnya arus perkembangan teknologi. Namun demikian, koperasi harus tetap menjaga marwahnya sebagai lembaga keuangan yang mengedepankan gotong royong dan kebersamaan, bahkan semangat gotong royong itu diimplementasikan dalam program "tanggung renteng" yang diterapkan oleh salah satu koperasi wanita di Malang.

Jika lembaga koerasi maju dan besar, para pelaku UMKM juga akan tumbuh dengan pesat, sehingga geliat kegiatan ekonomi daerah dan nasional akan semakin tumbuh dan berkembang. Memang perlu gagasan dan terobosan untuk tetap menguatkan perkoperasian di Tanah Air.

Agar bisa menjawab tantangan globalisasi, koperasi harus didorong untuk meningkatkan penggunaan teknologi informasi atau digitalisasi dalam pelaksanaan usaha, para pelaku koperasi harus bisa melakukan penyusunan rencana bisnis untuk memudahkan pencapaian tujuan koperasi.

Publikasi juga penting dilakukan untuk meningkatkan minat dan kesadaran masyarakat tentang perkoperasian dan pengembangan kerja sama antarkoperasi dengan pihak ketiga agar menjadi usaha skala besar, dengan tujuan untuk mengakselerasi pancapaian koperasi yang kuat, mandiri, tangguh dan berdaya saing.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018