Lumajang (Antaranews Jatim) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Jember mengoptimalkan mutu pelayanan dengan cara pimpinan BPJS Kesehatan turun langsung melayani para peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dalam rangka HUT ke-50 BPJS Kesehatan.

"Kegiatan eksekutif 'frontliner' itu merupakan salah satu wujud komitmen kami dalam menjaga dan mengoptimalkan mutu pelayanan kepada peserta JKN-KIS. Kepuasan dan loyalitas peserta menjadi prioritas kami," kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Jember Tanya Rahayu usai melayani peserta JKN-KIS di Kantor BPJS Kesehatan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa.

Ia berharap para Duta BPJS Kesehatan semakin terpacu untuk memaksimalkan layanan dan kualitas layanan tidak boleh stagnan karena ekspektasi peserta akan terus meningkat, sehingga pihaknya memastikan peserta JKN-KIS mendapat pelayanan terbaik dengan terjun langsung meninjau pelayanan di Kantor Cabang BPJS Kesehatan dan Kantor Layanan Kabupaten.

Dalam kesempatan itu, pimpinan BPJS Kesehatan menggantikan sementara tugas "frontliner" untuk memberikan pelayanan langsung kepada peserta JKN-KIS maupun masyarakat umum yang mendatangi Kantor Cabang BPJS Kesehatan, khususnya di loket pelayanan cepat (Fast Track) dan kegiatan itu berlangsung juga di Kantor Cabang BPJS Kesehatan seluruh Indonesia.

"Berinteraksi dan melayani langsung peserta JKN-KIS tentu menjadi kesan tersendiri bagi kami. Tugas frontliner sebagai garda terdepan pelayanan peserta JKN-KIS di Kantor BPJS Kesehatan memiliki tantangan tersendiri," katanya.

Apabila dibandingkan dengan negara-negara lain yang menerapkan sistem jaminan sosial, lanjut dia, pertumbuhan peserta program jaminan kesehatan di Indonesia terbilang sangat pesat karena hanya dalam waktu 4 tahun, program JKN-KIS telah mencakup hampir 80 persen dari total penduduk Indonesia. 

Sebagai pembanding, negara yang menjalankan program jaminan sosial sejak lama seperti Jerman baru mencakup 85 persen populasi penduduk selama 120 tahun, kemudian Austria menjalankan selama 79 tahun yang mencakup 99 persen populasi penduduk. Sementara Jepang memerlukan waktu 36 tahun dan Belgia membutuhkan 118 tahun untuk mencakup 100 persen populasi penduduk.

"Saat ini program JKN-KIS telah menjadi program jaminan kesehatan terbesar di dunia, jika melihat jumlah kepesertaannya yang telah melampaui 198,8 juta dan dilaksanakan melalui pendekatan 'single payer institution'," ujarnya. 

Menurutnya jumlah itu dipastikan akan terus bertambah hingga tercapai cita-cita "Universal Health Coverage" (UHC) atau cakupan kesehatan semesta, sehingga nantinya seluruh penduduk Indonesia akan terlindungi oleh jaminan kesehatan JKN-KIS yang berkualitas dan berkesinambungan, sehingga semangat Duta BPJS Kesehatan untuk mengabdi pada negeri tak boleh surut. Pelayanan prima harus tetap jadi yang utama.

"Pertumbuhan kepesertaan untuk wilayah Jember dan Lumajang mengalami peningkatan, untuk wilayah Jember dengan jumlah penduduk kurang lebih 2.610.000 jiwa sudah terdaftar JKN-KIS sejumlah 1.574.544 jiwa atau 60,32 persen, sedangkan untuk wilayah Lumajang dari jumlah penduduk kurang lebih 1.108.000 jiwa yang sudah terdaftar JKN-KIS sejumlah 636.870 jiwa atau 57,47 persen," katanya.

Dalam memberikan pelayanan kesehatan, BPJS Kesehatan kesehatan Cabang Jember telah bekerja sama dengan 190 FKTP yang terdiri atas 75 puskesmas, 52 dokter praktek perorangan, 43 klinik,, serta 20 dokter gigi. 

Sementara itu di tingkat FKTRL, BPJS Kesehatan Cabang Jember telah bermitra dengan 17 rumah sakit, 21 apotek dan 7 optik yang tersebar di wilayah Kabupaten Jember dan Lumajang.*

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018