Kediri (Antaranews Jatim) - Ketua Desk Pilkada Kota Kediri Budwi Sunu mengklaim bahwa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Kediri, yang dilaksanakan pada 27 Juni 2018, berjalan dengan tertib dan lancar.
"Pilkada di Kota Kediri berjalan lancar, kondusif, partisipasi masyarakat tinggi dan tidak terjadi konflik. Hal ini merupakan kriteria keberhasilan dalam Pilkada tahun 2018 ini," katanya di Kediri, Kamis.
Budwi yang juga Sekretaris Daerah Kota Kediri tersebut menambahkan, tujuan adanya pilkada ini untuk menghasilkan pemimpin yang baik, berkualitas dan bisa memajukan Kota Kediri serta Provinsi Jawa Timur.
Pihaknya memberikan apresiasi yang baik pada masyarakat yang telah memberikan hak suaranya di pilkada ini. Warga rela datang ke tempat pemungutan suara (TPS) untuk mendukung pasangan yang telah mereka pilih dengan mencoblosnya.
Sementara itu, Ketua KPU Kota Kediri Agus Rofik mengatakan pelaksanaan pilkada di Kediri memang berlangsung lancar. Namun, dirinya mengakui terdapat sejumlah kendala di lapangan, tapi sudah bisa diatasi.
Ia menambahkan, KPU juga membuat sistem informasi penghitungan suara yang menampilkan hasil penghitungan suara di TPS. Suara tersebut bisa menunjukkan perolehan hasil suara di masing-masing pasangan calon.
"Sistem informasi penghitungan suara itu memang perintah resmi dari KPU, seluruh Indonesia yang diperintah. Dan, kami memasukkan di sistem dan masyarakat bisa melihatnya di laman KPU Kota Kediri," tuturnya.
Namun, Gus Rofik, sapaan akrab Agus Rofik juga menambahkan untuk hasil pleno tetap menunggu rapat pleno terbuka di KPU mulai 4 Juli 2018.
Pihaknya juga memastikan, hasil sistem informasi penghitungan suara tersebut juga bisa dipertanggungjawabkan. Ada petugas khusus yang melakukan proses perekapan di sistem, yang datanya dimasukkan dari hasil rekapitulasi TPS.
Petugas hanya memasukkan data yang dikirim, namun untuk logistik lainya tetap dimasukkan di dalam kotak suara lalu disegel dan dikumpulkan di kantor kecamatan. Nantinya, di kecamatan, panitia pemilihan kecamatan (PPK) tetap melakukan proses rekapitulasi manual, yang berlangsung rentang 28 Juni hingga 4 Juli.
Pilkada Kota Kediri diikuti tiga pasangan calon, yakni Aizzudin - Sujono Teguh Widjaya, petahana Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar dan Wakil Wali Kota Kediri Lilik Muhibbah, serta mantan Wali Kota Kediri Samsul Ashar dengan pasangannya Teguh Juniadi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Pilkada di Kota Kediri berjalan lancar, kondusif, partisipasi masyarakat tinggi dan tidak terjadi konflik. Hal ini merupakan kriteria keberhasilan dalam Pilkada tahun 2018 ini," katanya di Kediri, Kamis.
Budwi yang juga Sekretaris Daerah Kota Kediri tersebut menambahkan, tujuan adanya pilkada ini untuk menghasilkan pemimpin yang baik, berkualitas dan bisa memajukan Kota Kediri serta Provinsi Jawa Timur.
Pihaknya memberikan apresiasi yang baik pada masyarakat yang telah memberikan hak suaranya di pilkada ini. Warga rela datang ke tempat pemungutan suara (TPS) untuk mendukung pasangan yang telah mereka pilih dengan mencoblosnya.
Sementara itu, Ketua KPU Kota Kediri Agus Rofik mengatakan pelaksanaan pilkada di Kediri memang berlangsung lancar. Namun, dirinya mengakui terdapat sejumlah kendala di lapangan, tapi sudah bisa diatasi.
Ia menambahkan, KPU juga membuat sistem informasi penghitungan suara yang menampilkan hasil penghitungan suara di TPS. Suara tersebut bisa menunjukkan perolehan hasil suara di masing-masing pasangan calon.
"Sistem informasi penghitungan suara itu memang perintah resmi dari KPU, seluruh Indonesia yang diperintah. Dan, kami memasukkan di sistem dan masyarakat bisa melihatnya di laman KPU Kota Kediri," tuturnya.
Namun, Gus Rofik, sapaan akrab Agus Rofik juga menambahkan untuk hasil pleno tetap menunggu rapat pleno terbuka di KPU mulai 4 Juli 2018.
Pihaknya juga memastikan, hasil sistem informasi penghitungan suara tersebut juga bisa dipertanggungjawabkan. Ada petugas khusus yang melakukan proses perekapan di sistem, yang datanya dimasukkan dari hasil rekapitulasi TPS.
Petugas hanya memasukkan data yang dikirim, namun untuk logistik lainya tetap dimasukkan di dalam kotak suara lalu disegel dan dikumpulkan di kantor kecamatan. Nantinya, di kecamatan, panitia pemilihan kecamatan (PPK) tetap melakukan proses rekapitulasi manual, yang berlangsung rentang 28 Juni hingga 4 Juli.
Pilkada Kota Kediri diikuti tiga pasangan calon, yakni Aizzudin - Sujono Teguh Widjaya, petahana Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar dan Wakil Wali Kota Kediri Lilik Muhibbah, serta mantan Wali Kota Kediri Samsul Ashar dengan pasangannya Teguh Juniadi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018