Surabaya (Antaranews jatim) - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018 di Jawa Timur, Rabu, selain tingkat provinsi (pilgub) juga dilaksanakan di 18 kabupaten dan kota di daerah paling timur Pulau Jawa itu.

Seperti di Kota Mojokerto, pasangan Akmal Boedianto-Rambo Garudo (Akrab) saling kejar dengan pasangan Ika Puspitasari-Achmad Rizal Zakaria melalui hitung cepat yang diselenggarakan oleh DPC PDIP Kota Mojokerto, Jawa Timur pada Pilkada Kota Mojokerto.
Ketua DPC PDIP Kota Mojokerto Febriana Meldyawati mengatakan sampai dengan saat ini pihaknya masih belum bisa menentukan apakah menang atau belum.

"Hitung cepat ini berdasarkan pada laporan saksi yang ada di masing-masing tempat pemungutan suara. Dan saat ini masih terlalu dini untuk mengklaim kemenangan atau juga kekalahan itu," ujarnya di sela proses penghitungan cepat yang dilaksanakan di Kantor DPC PDIP Kota Mojokerto.

Ia mengemukakan dalam penghitungan cepat untuk pasangan "Akrab" yakni sebanyak 30,5 persen dan untuk pasangan Ita-Rizal yakni sebanyak 31,86 persen, kemudian disusul pasangan Andy Soebjakto Molanggato-Ade Ria Suryani sebanyak 25,00 persen dan pasangan Warsito-Moeljadi sebanyak 13,25 persen.

"Namun, angka tersebut masih terus berubah dan kami masih terus menunggu sampai seluruh suara masuk," ucapnya.

Saat ini, pihaknya juga masih belum bisa berspekulasi terkait dengan proses penghitungan suara itu, karena masih menunggu penghitungan resmi yang dikeluarkan oleh KPU Kota Mojokerto.

"Hasil 'real count' dari KPU masih kami tunggu supaya tahu persis jumlahnya seperti apa," ujarnya.

Dalam hitung cepat itu, juga tampak pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak unggul 55 persen dibandingkan dengan pasangan Gus Ipul-Puti Guntur yang mencapai 45 persen.

Dari data yang ada, rincian DPT per titik mulai dari Kecamatan Prajurit Kulon jumlah kelurahan enam terdiri 63 TPS, jumlah pemilih laki-laki 13.600, perempuan 13.965, total 27.565 orang.

Kecamatan Magersari, jumlah kelurahan enam terdiri 95 TPS, jumlah pemilih laki-laki 20.281, perempuan 21.426, total 41.707 orang.

Kecamatan Kranggan jumlah kelurahan enam terdiri 61 TPS, jumlah pemilih laki-laki 13.054, perempuan 3.806, total 26.860 orang. Adapun jumlah keseluruhan, yakni 18 kelurahan, 219 TPS, pemilih laki-laki 46.935, perempuan 49.197, total 96.132 orang.

Di Tulungagung, pasangan calon petahana Syahri Mulyo-Maryoto Bhirowo sementara unggul (menang) telak atas pesaingnya, Margiono-Eko Prisdianto (Mardiko) dengan prosentase 61:29 persen berdasar hasil "real count" yang dilakukan KPU Tulungagung maupun Desk Pilkada Pemkab Tulungagung.

"Masih (hasil perhitungan, red.) sementara. Tapi itu riil," kata Ketua KPU Tulungagung Suprihno dikonfirmasi di sela pemantauan hasil rekapitulasi tingkat TPS-TPS di daerah itu.

Berdasarkan data yang terpublis di aplikasi android KPU Tulungagung, sekitar pukul 16.45 WIB, pasangan calon nomor urut 2 yang diusung PDIP dan Partai Nasdem unggul dengan raihan suara mencapai 61,1 persen.

Kubu lawan politiknya yang membawa tagline, "Membawa Tulungagung yang Lebih Baik", mendapat dukungan 39,9 persen.

Namun, total data masuk dalam "real count" yang "di-publish" KPU via aplikasi android itu baru mencapai 12,93 persen.

"Data 'real count' ini 'di-update' langsung oleh masing-masing KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) melalui aplikasi android, sehingga perkembangan dari jam ke jam bisa diakses langsung oleh publik," tutur Suprihno.

Kendati sesuai hasil penghitungan lapangan di tingkat KPPS-KPPS, Suprihno mengatakan data penghitungan itu bukan hasil rekapitulasi resmi.

"(rekapitulasi, red.) Resminya nanti berdasar rekap C-1 yang akan dikumpulkan bertahap mulai dari KPPS, PPK, hingga rekapitulasi menyeluruh tingkat kabupaten melalui sidang pleno penetapan hasil rekapitulasi suara pilkada," ucapnya.

Hampir sama dengan "real count" KPU, Desk Pilkada Pemkab Tulungagung juga merekap kemenangan pasangan calon petahana Sahto atas Mardiko dengan 61,73 persen bandingkan dengan 38.27 persen.

Potensi kemenangan itu sudah disambut sukaria oleh para pendukung Sahto di berbagai lokasi.

Namun di pihak lain, hasil Pilkada Tulungagung masih mengejutkan sebagian pihak lain mengingat cabup petahana Syahri Mulyo saat ini terjerat kasus korupsi dan mendekam di tahanan KPK, sejak dua pekan menjelang coblosan lalu.

Dari Bojonegoro dilaporkan, Calon Bupati Anna Mu'awanah dan Calon Wakil Bupati Budi Irawanto yang diusung PKB dan PDIP mengklaim memenangi Pilkada Bojonegoro berdasarkan hasil penghitungan "real count".

"Berdasarkan perolehan suara dari saksi di tempat pemungutan suara (TPS) dari dokumen C1, kami unggul dibandingkan pasangan calon lainnya," kata dia didampingi Budi Irawanto.

Menurut dia, hampir di seluruh TPS di 28 kecamatan perolehan suaranya paling banyak dibandingkan dengan tiga pasangan calon peserta pilkada lainnya.

"Kami optimistis hasil yang kami peroleh benar," ucapnya ketika ditanya kemungkinan hasilnya berbeda dengan penghitungan KPU.

Ia menyatakan terima kasih kepada seluruh pihak yang sudah mendukung dalam pilkada, mulai sukarelawan termasuk warga NU yang memilihnya.

"Saya hanya bisa menyampaikan terima kasih kepada masyarakat atas dukungannya memilih kami," ucap Budi Irawanto.

Dari penghitungan di Posko Anna Mu'awanah-Budi Irawanto, berdasarkan data "real count" pada pukul 17.00 WIB, pasangan nomor urut 1 Soehadi Moelyono-Mitro'atin memperoleh 24,982 persen dan pasangan nomor urut 2 Mahfudhoh Suyoto-Kuswiyanto 19,038 persen.

Pasangan nomor urut 3 Anna Mu'awanah-Budi Irawanto 34,038 persen dan Basuki-Pudji Dewanto 30,766 persen dari 303 di antara 2.408 TPS.

Di Posko Mahfudhoh-Kuswiyanto yang juga melakukan penghitungan "quick count" diperoleh hasil bahwa dalam pilkada di daerah setempat dimenangkan pasangan Anna Mu'awanah-Budi Irawanto.

"Kami mengakui kalah. Ya begitulah hasilnya harus kita terima," kata mantan Bupati Bojonegoro Suyoto yang menjadi tim pemenangan pasangan Mahfudhoh Suyoto-Kuswiyanto.

Ketua Panwaslu Bojonegoro M. Yasin mengatakan pihaknya tidak menerima laporan dalam pilkada di daerahnya ada TPS yang bermasalah yang mengharuskan coblosan diulang.

"Coblosan di semua TPS berjalan lancar. Tidak ada laporan TPS yang bermasalah yang harus melaksanakan coblosan ulang," ujarnya.

    
Madura-Malang-Madiun
Dari Pamekasan, Madura, Calon Bupati Pamekasan Badrut Tamam dan wakilnya Raja'e Rabu malam menyampaikan pidato kemenangan setelah hasil hitung cepat oleh lembaga survei Polltrack Institute Indonesia menetapkan pasangan itu unggul dalam pilkada.

 

Pewarta: Chandra Hamdani Noor

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018