Jombang (Antaranews Jatim) - Istri calon Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko, yakni Tjaturina Yuliastuti optimistis akan mendapatkan suara yang cukup banyak, sehingga pasangan yang diusung bisa menang.

"Harapan kami diridhoi Allah dan optimistis sekali, masyarakat sudah cerdas, memilih pemimpin yang terbaik," kata dia setelah memberikan hak suaranya di TPS 5 Desa Spanyul, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Rabu.

Tjaturina mengatakan, dirinya memang datang dengan anak saat memberikan hak suaranya, baik untuk memilih calon Bupati Jombang maupun calon Gubernur Jatim. Dirinya berharap pilkada ini berjalan dengan lancar.

"Alhamdulillah coblosan sudah kami lakukan, saya bersama anak untuk pemilihan Bupati dan Gubernur. Mudah-mudahan, pilkada ini berjalan dengan baik secara demokratis," kata dia.

Terkait dengan suaminya yang saat ini masih ada masalah hukum, Tjaturina mengatakan suaminya tetap bisa menggunakan hak pilih, namun untuk Pilkada Jatim. Hak pilih tersebut di Kejati Surabaya.

"Bapak (Nyono Suharli) masih punya hak pilih, mencoblos. Sebagai warga yang baik, menggunakan hak pilihnya di Kejati Surabaya," ucapnya.

Nyono Suharli hingga kini masih mengikuti proses hukum dugaan menerima suap dari Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang Inna Silestyanti.

Nyono yang masih menjabat Bupati itu ditangkap penyidik KPK di Stasiun Balapan Solo pada Februari 2018. Dari tangan Nyono, KPK menyita uang Rp25 juta dan 9.500 dolar AS dalam bentuk pecahan.

Selain Nyono, KPK juga mengamankan salah satu kepala Puskesmas Jombang dan Plt kepala Dinas Kesehatan Jombang.

Sementara itu, Pilkada Jombang diikuti tiga pasangan calon, yakni pasangan Mundjidah Wahab-Sumrambah, lalu Nyono Suharli-Subaidi Muhtar, dan Syafiin-Choirul Anam. Dari calon ini, hanya dua yang tidak bisa memberikan hak suara di Pilkada Jombang.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jombang, juga mengungkapkan terdapat dua calon yang tidak bisa memberikan hak suaranya atau absen di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Jombang yang digelar serentak, 27 Juni.

"Ada dua yaitu Pak Syafiin karena KTP-nya Jakarta dan satu Lagi Pak Nyono karena berhalangan," kata Komisoner KPU Kabupaten Jombang Muh Fatoni.

Namun, pihaknya memastikan pemberian hak suara berjalan dengan tertib dan lancar. Animo masyarakat untuk memilih juga besar, yang terbukti dari tingkat kunjugan yang bagus di TPS.

KPU juga telah menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) yang ikut pilkada, yakni 977.676 orang pemilih. Aspirasi mereka disalurkan di 2.147 tempat pemungutan suara (TPS). (*)
 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018