Surabaya (Antaranews Jatim) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengambil sumpah dan janji kepada 250 pegawai negeri sipil (PNS) yang sebelumnya berstatus tenaga honorer kategori 2 (K2) di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya, Senin.
     
"Ayo jalani sumpah itu dengan memberikan pelayanan dan pengabdian yang tulus, ikhlas bagi masyarakat," kata Risma saat mengambil sumpah janji PNS di Graha Sawunggaling, Pemkot Surabaya.
     
Risma memotivasi PNS Surabaya yang dilantik tersebut agar memberikan pelayanan dan kinerja yang terbaik bagi masyarakat. Sebab, lanjut dia, bekerja sebagai PNS merupakan kesempatan untuk mengabdi serta melayani masyarakat.
     
"Untuk guru berikan pendidikan yang baik, sama halnya juga dengan perawat di puskesmas berikan pelayanan kesehatan yang baik pula," katanya.
     
Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini juga mengajak kepada para PNS untuk terus mengingat sumpah jabatan yang diucapkan sehingga bisa amanah dalam menjalankan tugas-tugasnya. 
     
"Kesempatan ini diambil dan diberikan kepada orang lain bukan dengan uang tetapi dengan tangan, kaki, mulut, mata serta doa kita," katanya.
     
Risma juga mengingatkan para PNS yang sudah diambil sumpahnya untuk secara bersama-sama mencegah masuknya paham radikalisme di lingkungannya masing-masing dengan cara melaksanakan tugas dan pelayanan secara baik serta menjaga negara kesatuan dan persatuan.
     
"Saya berharap PNS utamanya guru dapat mengajarkan toleransi antarsesama dan rasa saling menghormati kepada anak-anak dan masyarakat," ujarnya.
     
Kalaupun ada PNS yang melakukan paham radikalisme, Risma tidak segan untuk memberikan sanksi. "Pasti ada sanksinya karena disumpahnya sudah jelas," katanya.
     
Sementara itu, Kepala Bidang Kepegawaian dan Diklat (BKD) Kota Surabaya Mia Santi Dewi menambahkan, PNS yang diambil sumpahnya ini merupakan CPNS formasi 2014 dan 2015 dengan rincian, tenaga fungsional tertentu sebanyak 135 orang dan tenaga fungsi umum sebanyak 115 orang. 
     
"Paling banyak guru dan tenaga kesehatan. Sisanya, tenaga teknis kelurahan dan kecamatan," katanya.
     
Selain itu, ia juga menuturkan, PNS K2 yang sudah disumpah telah melewati serangkaian tes dan sudah dinyatakan lulus, sedangkan sisanya sekitar 1.018 belum dinyatakan lulus tes PNS K2. 
     
"Dari dua ribu kini tersisa 1.018 orang yang dinyatakan tidak lulus tes PNS K2 dengan berbagai macam alasan," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018