Malang (Antaranews Jatim) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Malang menyediakan fasilitas tempat pemungutan suara (TPS) keliling di lingkungan rumah sakit agar pasien dan keluarga pasien yang memiliki hak pilih tidak kehilangan hak politiknya.

Komisioner KPU Kota Malang Deny R Bachtiar, Senin mengatakan pasien dan keluarga pasien (penunggu pasien) tidak perlu khawatir dan keluar dari rumah sakit atau fasilitas kesehatan rawat inap untuk menyalurkan aspirasi politiknya dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Malang maupun Jatim.

"Pada hari H pencoblosan, Rabu (276), kami menyediakan fasilitas TPS keliling (mobile) di lingkungan RS atau layanan rawat inap lainnya, seperti Puskesmas rawat inap, poliklinik atau rumah bersalin," katanya di Malang, Jawa Timur.

Teknis TPS keliling itu nanti, lanjutnya, petugas dari Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) terdekat fasilitas kesehatan itu bakal mendatangi lokasi. KPPS yang didampingi pengawas dan saksi dari masing-masing pasangan calon bakal berkeliling sambil membawa surat suara dan kotak suara.

Pasien maupun keluarga yang sedang menunggu pasien, katanya, kalau akan menyalurkan hak pilihnya cukup membawa formulir pindah pilih atau A-5 saja. Nanti akan ada TPS mobile. Mereka bisa menyalurkan hak pilihnya di lokasi (RS).

Ia mengaku saat ini KPPS sedang mendata di wilayah masing-masing apakah ada Faskes yang menyediakan layanan rawat inap. Faskes itu bisa berupa rumah sakit, Puskesmas, ataupun poliklinik.

Selain itu, lanjutnya, KPU Kota Malang juga berkoordinasi dengan Persatuan Rumah Sakit Indonesia Cabang Kota Malang. Oleh karena itu, pasien yang punya hak pilih dan mau memilih tidak akan kehilangan hak pilihnya. Keluarga penunggu pasien juga tidak harus keluar dari Faskes untuk menuju TPS terdekat di sekitar Faskes itu.

"Pada Pilkada tahun ini, TPS mobile diadakan kembali, termasuk TPS di Lapas Kelas I Lowokwaru dan kelas II (Wanita) Sukun. Pada Pilkada sebelumnya TPS keliling ditiadakan," ucapnya.

Jumlah daftar pemilih tetap (DPT) Kota Malang dalam Pilkada serentak 2018 sekitar 600 ribu jiwa yang tersebar di 1.400 TPS di lima kecamatan. Dalam Pilkada kali ini, KPU juga menyiapkan surat suara khusus bagi tuna netra, yakni menggunakan huruf braile.

Pilkada Kota Malang digelar bersamaan dengan Pemilihan Gubernur Jatim. Pilkada Kota Malang diikuti tiga pasangan calon, yakni pasangan Ya`qud Ananda Qudban-Ahmad Wanedi, Moch Anton-Syamsul Mahmud dan pasangan Sutiaji-Sofyan Edi Jarwoko. Sedangkan Pemilihan Gubernur Jatim diikuti dua pasangan calon, yakni pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak dan Syaifulah Yusuf-Puti Guntur Soekarnoputri.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018