Gresik (Antaranews Jatim) - Sekitar 6.800 pemudik di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, kembali ke Pelabuhan Gresik secara bertahap, karena minimnya kapal yang beroperasi setelah adanya gelombang tinggi yang melanda kawasan setempat dalam beberapa hari terakhir.

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Gresik Aguatinus Maun dikonfirmasi di Gresik, Rabu mengatakan, tahap awal saat ini sudah sebanyak 500 pemudik yang diangkut kembali ke Gresik, dari total sekitar 6.800 pemudik dengan menggunakan Kapal Ekspres Bahari 8E.

Tidak sepenuhnya pemudik terangkut, kata Aguatinus, karena kebanyakan kapal masih belum beroperasi normal sejak tanggal 16 Juni 2018, atau sejak peringatan gelombang tinggi yang melanda kawasan Laut Jawa.

Ia mengatakan, dalam dua hingga tiga hari ke depan kapal yang beroperasi akan semakin banyak, dan pemudik yang terangkut diharapkan juga semakin banyak pula karena cuaca sudah terpantau kondusif dan gelombang mulai turun dibawah 2 meter dari awalnya 3,5 meter.

"Gelombang dibawah 2 meter sangat aman bagi pelayaran, ditambah beberapa kapal yang sebelumnya mengalami kerusakan sudah berangsur diperbaiki," tuturnya.

Sebelumnya, Kepala Seksi Pelayaran Dinas Perhubungan Kabupaten Gresik, Muhammad Amri mengatakan akibat cuaca buruk beberapa kapal yang biasa melayani rute Gresik-Bawean atau sebaliknya mengalami kerusakan pada mesin kapal, sehingga menunda operasional kapal dalam beberapa hari.

"Laporan terakhir cuaca sudah normal, dan kapal sudah diperbaiki. Diharapkan ribuan pemudik bisa terangkut ke Gresik secepatnya," katanya.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat agar mewaspadai potensi terjadinya gelombang tinggi di sejumlah perairan Indonesia dampak dari peningkatan kecepatan angin demi keselamatan dan kenyamanan beraktivitas di laut.

Kabid Informasi Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo mengatakan kecepatan angin timur saat ini mencapai 46 kilometer per jam. Kondisi angin tersebut diprakirakan akan bertahan hingga 26 Juni mendatang.

Sejumlah wilayah perairan yang berpotensi terjadi gelombang tinggi di antaranya Laut Jawa bagian timur, Selat Makassar bagian selatan, Laut Banda, Laut Arafuru dan beberapa perairan yang berhadapan dengan laut lepas seperti perairan selatan Jawa hingga NTT.

"Kondisi ini tentu akan berdampak terhadap kelancaran arus balik Lebaran, khususnya bagi pengguna jasa angkutan laut," katanya menambahkan.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018