Kediri (Antaranews Jatim) - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop VII Madiun, Jawa Timur, menyatakan jumlah penumpang di arus balik libur Lebaran 2018 yang berangkat dari Stasiun Kediri, mulai meningkat baik untuk jarak jauh maupun dekat.

"Jumlah penumpangnya masih tinggi, dan secara jumlahnya imbang, `fifty-fifty` antara penumpang yang jarak jauh dan lokal," kata Manajer Hubungan Masyarakat PT KAI Daop VII Madiun Supriyanto saat dikonfirmasi, Selasa.

Jumlah penumpang di Stasiun Kediri, sudah mulai menunjukkan adanya kenaikan sejak tanggal 16 Juni, dimana yang naik 2.080 penumpang dan yang turun adalah 1.881 penumpang. Pada tanggal 17 Juni, yang naik mencapai 1.994 penumpang dan yang turun hingga 2.027, dan pada 18 Juni, jumlah penumpang yang naik mencapai 2.029 orang penumpang dan yang turun hingga 2.121 penumpang.

Pihaknya memang memperkirakan puncak arus balik setelah libur Lebaran 2018 terjadi pada Selasa. Perkiraan itu didasarkan dari rencana kerja yang mulai masuk pada 21 Juni. Calon penumpang naik angkutan sehari sebelum kantor masuk, sehingga bisa mempunyai waktu istirahat sehari di rumah.

Untuk Rabu, pihaknya memperkirakan sudah mulai ada penurunan jumlah penumpang di kereta api. Namun, petugas tetap siaga, memastikan perjalanan kereta api berlangsung dengan lancar dan para pengguna jasa kereta api juga bisa nyaman.

Supriyanto juga mengatakan, secara kumulatif jumlah penumpang yang naik kereta api di wilayah Daop VII Madin sampai dengan 18 Juni 2018, setelah Hari raya Idul Fitri adalah mencapai 159.628 penumpang, hampir sama dengan tahun 2017 yang mencapai 159.230 orang penumpang.

Secara total, program penumpang selama angkutan Lebaran 2018 sebesar 316.801 orang penumpang dan kini sudah tercapai 52 persen. Para penumpang tersebut diangkut dengan beragam kereta. Jumlah Perjalanan KA selama Lebaran, ada 44 KA jarak jauh reguler, 10 KA tambahan Lebaran, dan 10 KA lokal (Dhoho/KRD).

Untuk kejadian kriminalitas selama Lebaran 2018 di kereta api, Supriyanto mengatakan belum ada laporan kriminalitas. Hanya saja, terdapat beberapa barang penumpang yang tertinggal di kereta api. Diduga, mereka lupa.

"Temuan barang tertinggal masih ada, misalnya dompet, telepon seluler. Sebagian bisa dikembalikan, selama yang bersangkutan tidak pindah tempat duduk," kata dia.

Ia juga meminta pengguna kereta api untuk waspada, terutama dengan beragam barang bawaan, dengan harapan barang tidak tertinggal di kereta api. (*)
 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018