Pamekasan (Antaranews Jatim) - Menteri Sosial Idrus Marham mengatakan Kementerian Sosial telah mengerahkan personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan menyalurkan bantuan logistik, temasuk makanan untuk korban gempa bumi di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
"Untuk korban bencana gempa bumi di Sumenep, saat ini bantuan sudah mulai disalurkan bertahap baik berupa tenda maupun makanan. Intinya layanan dasar korban terdampak sudah dilakukan sebagaimana yang selalu Presiden Joko Widodo sampaikan bahwa dalam masa duka akibat bencana, negara hadir memberikan perlindungan sosial," ujar Mensos.
Gempa bumi berkekuatan 4,7 SR mengguncang Sumenep pada Rabu malam (13/6) sekitar pukul 20.06 WIB.
Dalam rilis yang diterima Antara di Pamekasan, Kamis sore, dijelaskan, bantuan yang dikirimkan berupa satu unit Tenda Serbaguna, 100 lembar Matras, 100 Tenda Gulung, 30 lembar kasur, 100 lembar selimut, 100 Paket Sandang, 100 Paket Lauk Pauk, dan satu unit Tenda Keluarga, serta barang bantuan bahan untuk dapur umum. Total bantuan untuk tahap pertama ini adalah Rp154.645.200.
"Tidak ada istilah libur dalam memberikan layanan perlindungan sosial untuk korban bencana. Meski sekarang sudah memasuki libur menjelang lebaran, namun koordinasi internal Kemensos dengan seluruh stakeholder terus berlangsung untuk memastikan seluruh korban tertangani," katanya.
Menteri Idrus mengatakan sebanyak 57 personel Tagana telah berada di lokasi, terdiri dari 37 personel Tagana Kabupaten Sumenep dan 20 personel Tagana Provinsi Jawa Timur.
Saat ini mereka tersebar di dua titik kecamatan terdampak yakni Kecamatan Banyuputih dan Kecamatan Dasuk. Untuk tahap awal, mereka membantu warga yang rumahnya terdampak gempa, melakukan evakuasi, pendataan rumah rusak, dan pendataan korban luka.
Menurut Mensos, berdasarkan pendataan sementara Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur hingga Kamis pagi, sebanyak 36 rumah rusak di Kecamatan Batu Putih terdiri dari 21 rumah rusak ringan, 4 rumah rusak sedang dan 11 rumah rusak berat.
Rumah rusak di antaranya terdapat di Desa Bula`an, Desa Batu Putih Laok, Dusun Pajung Desa Bantelan, Dusun Gunung Timur Desa Sergeng. Di kecamatan ini juga terdapat tiga orang mengalami luka ringan atas nama Bapak Sei (45), Ibu Bainah (50), dan ananda Tarti (5).
Kemudian di Kecamatan Dasuk sebanyak lima rumah rusak terdiri dari empat rumah rusak ringan dan satu rumah rusak berat tepatnya berada di Dusun Sergang Desa Dasuk Timur dan Dusun Laok Desa Kecer.
"Total rumah rusak di kedua kecamatan adalah 41 rumah, dengan rincian 25 rumah rusak ringan, empat rumah rusak sedang dan 12 rumah rusak berat. Semua sudah kita data dan pendataan akan terus berlangsung pada hari ini. Sementara untuk korban luka juga akan disiapkan bantuan," jelas Mensos.
Saat ini, Tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP) sudah berada di lokasi bencana dan melakukan pendampingan psikososial bagi korban yang kehilangan harta benda dan korban luka-luka.
Gempa bumi tektonik mengguncang Sumenep, Madura, Jawa Timur pada Rabu malam (13/6) sekitar pukul 20.06 WIB. Gempa bumi berkekuatan 4,7 SR dan tidak berpotensi tsunami.
Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat mengungkapkan tenda pengungsian dan tenda keluarga dipastikan dipasang hari ini. Untuk paket makanan langsung didistribusikan kepada keluarga korban tanpa harus menunggu dapur umum berdiri.
"Mengingat hari ini masih dalam suasana puasa Ramadhan maka diharapkan bantuan makanan sudah mulai terdistribusi untuk keperluan memasak buka puasa. Bantuan berupa lauk pauk dan sembako disampaikan tim TAGANA kepada keluarga terdampak. Mereka semua rata-rata mengungsi ke rumah sanak saudaranya," katanya.
Dirjen mengatakan, pihaknya terus memantau perkembangan di berbagai titik lainnya yang juga dilanda musibah. Di antaranya gempa bumi selama dua haru berturut-turut di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, yakni pada Rabu (13/6) pukul 13.59 WIB dan Kamis (14/6) pada 06.06 WIB, serta kebakaran di Distrik Manoi, Kota Sorong, Provinsi Papua Barat, Selasa (12/6) malam sekitar pukul 23.40 WIT. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Untuk korban bencana gempa bumi di Sumenep, saat ini bantuan sudah mulai disalurkan bertahap baik berupa tenda maupun makanan. Intinya layanan dasar korban terdampak sudah dilakukan sebagaimana yang selalu Presiden Joko Widodo sampaikan bahwa dalam masa duka akibat bencana, negara hadir memberikan perlindungan sosial," ujar Mensos.
Gempa bumi berkekuatan 4,7 SR mengguncang Sumenep pada Rabu malam (13/6) sekitar pukul 20.06 WIB.
Dalam rilis yang diterima Antara di Pamekasan, Kamis sore, dijelaskan, bantuan yang dikirimkan berupa satu unit Tenda Serbaguna, 100 lembar Matras, 100 Tenda Gulung, 30 lembar kasur, 100 lembar selimut, 100 Paket Sandang, 100 Paket Lauk Pauk, dan satu unit Tenda Keluarga, serta barang bantuan bahan untuk dapur umum. Total bantuan untuk tahap pertama ini adalah Rp154.645.200.
"Tidak ada istilah libur dalam memberikan layanan perlindungan sosial untuk korban bencana. Meski sekarang sudah memasuki libur menjelang lebaran, namun koordinasi internal Kemensos dengan seluruh stakeholder terus berlangsung untuk memastikan seluruh korban tertangani," katanya.
Menteri Idrus mengatakan sebanyak 57 personel Tagana telah berada di lokasi, terdiri dari 37 personel Tagana Kabupaten Sumenep dan 20 personel Tagana Provinsi Jawa Timur.
Saat ini mereka tersebar di dua titik kecamatan terdampak yakni Kecamatan Banyuputih dan Kecamatan Dasuk. Untuk tahap awal, mereka membantu warga yang rumahnya terdampak gempa, melakukan evakuasi, pendataan rumah rusak, dan pendataan korban luka.
Menurut Mensos, berdasarkan pendataan sementara Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur hingga Kamis pagi, sebanyak 36 rumah rusak di Kecamatan Batu Putih terdiri dari 21 rumah rusak ringan, 4 rumah rusak sedang dan 11 rumah rusak berat.
Rumah rusak di antaranya terdapat di Desa Bula`an, Desa Batu Putih Laok, Dusun Pajung Desa Bantelan, Dusun Gunung Timur Desa Sergeng. Di kecamatan ini juga terdapat tiga orang mengalami luka ringan atas nama Bapak Sei (45), Ibu Bainah (50), dan ananda Tarti (5).
Kemudian di Kecamatan Dasuk sebanyak lima rumah rusak terdiri dari empat rumah rusak ringan dan satu rumah rusak berat tepatnya berada di Dusun Sergang Desa Dasuk Timur dan Dusun Laok Desa Kecer.
"Total rumah rusak di kedua kecamatan adalah 41 rumah, dengan rincian 25 rumah rusak ringan, empat rumah rusak sedang dan 12 rumah rusak berat. Semua sudah kita data dan pendataan akan terus berlangsung pada hari ini. Sementara untuk korban luka juga akan disiapkan bantuan," jelas Mensos.
Saat ini, Tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP) sudah berada di lokasi bencana dan melakukan pendampingan psikososial bagi korban yang kehilangan harta benda dan korban luka-luka.
Gempa bumi tektonik mengguncang Sumenep, Madura, Jawa Timur pada Rabu malam (13/6) sekitar pukul 20.06 WIB. Gempa bumi berkekuatan 4,7 SR dan tidak berpotensi tsunami.
Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat mengungkapkan tenda pengungsian dan tenda keluarga dipastikan dipasang hari ini. Untuk paket makanan langsung didistribusikan kepada keluarga korban tanpa harus menunggu dapur umum berdiri.
"Mengingat hari ini masih dalam suasana puasa Ramadhan maka diharapkan bantuan makanan sudah mulai terdistribusi untuk keperluan memasak buka puasa. Bantuan berupa lauk pauk dan sembako disampaikan tim TAGANA kepada keluarga terdampak. Mereka semua rata-rata mengungsi ke rumah sanak saudaranya," katanya.
Dirjen mengatakan, pihaknya terus memantau perkembangan di berbagai titik lainnya yang juga dilanda musibah. Di antaranya gempa bumi selama dua haru berturut-turut di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, yakni pada Rabu (13/6) pukul 13.59 WIB dan Kamis (14/6) pada 06.06 WIB, serta kebakaran di Distrik Manoi, Kota Sorong, Provinsi Papua Barat, Selasa (12/6) malam sekitar pukul 23.40 WIT. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018