Ponorogo (Antaranews Jatim) - Meskipun terjadi kelangkaan gas elpiji tiga kilogram di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, tidak ada tambahan jatah terutama pangkalan penyalur.

Seorang pemilik pangkalan gas elpiji tiga kilogram, Iswandi dihubungi di Ponorogo, Selasa mengatakan saat ini kiosnya sama sekali tak memiliki persediaan gas elpiji tiga kilogram.

"Saya mendapat kiriman seminggu sekali setiap Sabtu sebanyak 100 tabung. Pada Sabtu(9/6) juga menerima kiriman dengan jatah sama seperti biasanya 100 tabung, namun baru empat jam sudah habis dibeli konsumen," kata Iswandi ditemui di kiosnya Jl KH. Ahmad Dahlan Ponorogo.

Jadi, lanjut Iswandi, sejak seluruh jatah 100 tabung dibeli konsumen Sabtu (9/6), di kiosnya hanya ada tabung kosong. Karena selain jatah tetap 100 tabung, tak ada tambahan meskipun terjadi kelangkaan.

"Sejak Sabtu lalu sampai hari ini, saya sudah tidak memiliki stok sama sekali. Padahal hari Sabtu depan itu tanggal merah, karena hari libur Idul Fitri, maka kemungkinan baru akan dikirim Sabtu, minggu depannya lagi," ucapnya.

Dia mengatakan, meskipun saat ini di wilayah Ponorogo terjadi kelangkaan gas elpiji bersubsidi tiga kilogram, dia tidak ingin memanfaatkan kesempatan dengan menaikkan harga jual.

Saat terjadi kelangkaan seperti sekarang ini, bayak pengecer yang menjual dengan harga mahal, bahkan ada yang sampai menjual dengan harga Rp30.000. Namun saya tetap menjual dengan harga normal Rp17.500, ucapnya.

Selama ini, kata Iswandi, pangkalannya dilayani oleh Agen PT Mirah Usman Mansur di Kecamatan Jetis, Ponorogo.

Secara terpisah, seorang karyawan Agen PT Mirah Usman Mansur, Fitri, mengakui memang tidak ada penambahan jatah untuk masing-masing pangkalan.

Agen Mirah melayani pengiriman dengan jatah tetap sesuai kontrak. Tidak ada penambahan, jelasnya.

Menurut dia, Agen Mirah Usman Mansur yang memiliki 78 pangkalan juga menerima jatah sesuai kontrak dari Pertamina. (*)
Video Oleh Siswo Widodo
 

 

Pewarta: Siswowidodo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018