![pinterest](https://pinterest.com/pin/create/button/?url=https://jatim.antaranews.com/berita/257486/polres-bojonegoro-lakukan-ramp-check-20-bus&media=https://cdn.antaranews.com/cache/1200x800/2018/06/Bus_Ram.jpg&description=Polres Bojonegoro Lakukan "Ramp Check" 20 Bus){kind=link}
Bojonegoro (Antaranews Jatim) - Kepolisian Resor (Polres) Bojonegoro, Jawa Timur, melakukan uji kelayakan atau "ramp checek" 20 kendaraan bus di Terminal Rajekwesi sebagai kesiapsiagaan dalam menghadapi angkutan Hari Raya Idul Fitri, Selasa.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Terminal Rajekwesi Dinas Perhubungan (Dishub) Bojonegoro Sugeng Sentot Waluyo menjelaskan uji kelayakan 20 kendaraan bus langsung dipimpin Kapolres AKBP Ary Fadly.
Di dalam uji kelayakan atau "ramp check" sebanyak 20 bus dengan didampingi petugas dari dinas perhubungan (dishub), Jasa Raharja, menurut dia, diketahui ada satu kendaraan bus yang ban bagian belakang tipis.
"Bus itu dilarang jalan sebelum dilakukan pergantian ban," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, petugas juga melakukan pemeriksaan urine 20 pengemudi bus untuk jurusan Surabaya, Ngawi, juga Cepu Jawa Tengah.
"Dari hasil pemeriksaan urine tidak ditemukan yang mengandung narkoba. Tapi ada beberapa pengemudi dari hasil uji kesehatan diketahui memiliki tekanan darah tinggi," ucapnya menambahkan.
Meski demikian, menurut dia, beberapa pengemudi yang memiliki tekanan darah tinggi memperoleh pengobatan dan tetap diperbolehkan jalan.
"Sesampai di terminal tujuan diminta pengemudi itu beristirahat," ucapnya.
Terkait dengan kelengkapan surat kendaraan bermotor, menurut dia, dari 20 kendaraan bus tidak ada masalah semuanya memenuhi persyaratan.
"Semua surat-surat kendaraan bus tidak bermasalah," ujarnya.
Dishub, lanjut dia, sebelumnya juga sudah melakukan "rump check" sebanyak 50 kendaraan bus di terminal setempat meliputi kesehatan awak bus, administrasi kendaraan, juga unsur teknis kendaraan.
"Petugas terminal juga selalu mengecek kendaran bus yang akan berangkat," ucap Sentot menambahkan.
Ia menambahkan arus mudik yang turun di Terminal Rajekwesi mencapai puncaknya H-3 dan H-2, karena pekerja perusahaan swasta baru libur hari ini.
"Peningkatan jumlah arus mudik yang turun di terminal hari ini cukup tajam," ucapnya menambahkan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Terminal Rajekwesi Dinas Perhubungan (Dishub) Bojonegoro Sugeng Sentot Waluyo menjelaskan uji kelayakan 20 kendaraan bus langsung dipimpin Kapolres AKBP Ary Fadly.
Di dalam uji kelayakan atau "ramp check" sebanyak 20 bus dengan didampingi petugas dari dinas perhubungan (dishub), Jasa Raharja, menurut dia, diketahui ada satu kendaraan bus yang ban bagian belakang tipis.
"Bus itu dilarang jalan sebelum dilakukan pergantian ban," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, petugas juga melakukan pemeriksaan urine 20 pengemudi bus untuk jurusan Surabaya, Ngawi, juga Cepu Jawa Tengah.
"Dari hasil pemeriksaan urine tidak ditemukan yang mengandung narkoba. Tapi ada beberapa pengemudi dari hasil uji kesehatan diketahui memiliki tekanan darah tinggi," ucapnya menambahkan.
Meski demikian, menurut dia, beberapa pengemudi yang memiliki tekanan darah tinggi memperoleh pengobatan dan tetap diperbolehkan jalan.
"Sesampai di terminal tujuan diminta pengemudi itu beristirahat," ucapnya.
Terkait dengan kelengkapan surat kendaraan bermotor, menurut dia, dari 20 kendaraan bus tidak ada masalah semuanya memenuhi persyaratan.
"Semua surat-surat kendaraan bus tidak bermasalah," ujarnya.
Dishub, lanjut dia, sebelumnya juga sudah melakukan "rump check" sebanyak 50 kendaraan bus di terminal setempat meliputi kesehatan awak bus, administrasi kendaraan, juga unsur teknis kendaraan.
"Petugas terminal juga selalu mengecek kendaran bus yang akan berangkat," ucap Sentot menambahkan.
Ia menambahkan arus mudik yang turun di Terminal Rajekwesi mencapai puncaknya H-3 dan H-2, karena pekerja perusahaan swasta baru libur hari ini.
"Peningkatan jumlah arus mudik yang turun di terminal hari ini cukup tajam," ucapnya menambahkan. (*)
Editor : Masuki M. Astro
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018