Jember (Antaranews Jatim) - Wakil Bupati Jember A. Muqit Arief menemukan sejumlah kemasan kaleng dalam kondisi rusak saat memimpin tim inspeksi mendadak di sejumlah pasar swalayan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis.

"Banyak produk-produk kemasan kaleng mulai dari susu sampai dengan minuman yang keadaan kalengnya penyok atau rusak ditemukan di pasar swalayan Lippo Mal dan Roxy," kata Wakil Bupati Jember A. Muqit Arief usai melakukan inspeksi mendadak di Jember.

Menurutnya semakin dekat Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah yang juga semakin maraknya peredaran makanan, baik makanan ringan berupa kue maupun makanan untuk keperluan Lebaran dalam kemasan kaleng perlu mendapat pengawasan.

"Diperlukan pengawasan lebih lanjut, agar makanan yang dibeli dan dikonsumsi oleh masyarakat benar-benar sehat dan aman, sehingga kami melakukan inspeksi mendadak di dua supermarket," tuturnya.

Wakil Bupati Jember melakukan inspeksi mendadak dengan didampingi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Anas Makruf, Kepala Dinas Kesehatan Jember Siti Nurul Khomariyah, Dinas Koperasi dan UMKM, Satuan Polisi Pamong Praja, dan Polres Jember.

"Dari kedua tempat yang kami datangi tersebut, tidak ditemukan makanan dan minuman yang kedaluwarsa, namun ada produk kemasan kaleng yang rusak. Kaleng-kaleng yang penyok itu sudah disampaikan kepada pihak supervisor dan manajer dari pihak pasar swalayan setempat segera mengembalikan ke distributor," katanya.

Tim juga menanyakan penyebab rusaknya kemasan kaleng-kaleng makanan tersebut, namun pihak manajemen menyampaikan bahwa kemasan kaleng yang rusak disebabkan karena jatuh dan salah taruh saat keluar gudang untuk masuk ke supermarket. 

"Pihak manajemen menyatakan siap untuk mengembalikan lagi semua produk yang mengalami kerusakan pada kemasannya," ujarnya.

Wakil Bupati Jember bersama tim juga memantau tempat "display" untuk makanan nonhalal seperti produk kornet babi dan meminta kepada pihak manajemen pasar swalayan untuk memberikan  pemberitahuan jenis produk itu, sehingga ada pembeda antara produk halal dan nonhalal bagi masyarakat awam.

"Jangan sampai masyarakat yang sudah membayar terus kecewa hanya gara-gara salah ambil, sehingga saya berharap ada pembeda antara produk makanan yang halal dan nonhalal, agar masyarakat tahu," katanya.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018