Madiun (Antaranews Jatim) - Petugas Terminal Tipe A Purboyo Kota Madiun melakukan pengecekkan terhadap sejumlah bus yang masuk ke terminal dalam rangka memberikan angkutan Lebaran 2018 yang aman dan nyaman.
Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Tipe A Purboyo Madiun, Hari Suhardono, Selasa mengatakan, pemerikasaan sudah dilakukan sejak tanggal 31 Mei 2018 hingga sekarang, baik untuk bus AKAP, AKDP, maupun bus pariwisata yang digunakan untuk angkutan lebaran.
Adapun, sejumlah item yang dicek, di antaranya kondisi kaca, wiper, ban, rem, spidometer, serta kelengkapan surat-surat kendaraan.
"Hasil pemeriksaan dan pengecekan, memang ditemukan beberapa kondisi armada tidak sesuai standar. Di antaranya, ban vulkanisir, rem yang tidak berfungsi maksimal, bahkan penyimpangan trayek," ujar Hari.
Menindaklanjuti dari temuan pemeriksaan tersebut, petugas terminal setempat akan memberikan sanksi ringan hingga berat. Tergantung dari pelanggaran.
"Untuk pelanggaran ringan, cukup diberi surat peringatan. Kalau yang pelanggaran berat atau fatal, bisa kita kandangkan. Jadi tidak boleh menaikkan penumpang dan dikembalikan ke Perusahaan Otobusnya," katanya.
Selain mengecek kondisi armaa bus, petugas juga melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap para awak bus. Di antaranya adalah pemeriksaan tekanan darah, kolesterol, dan gula darah acak.
"Jika kondisi sopir sedang sakit, diimbau untuk tidak bertugas. Maka pihak petugas akan meminta PO-nya mengganti dengan sopir cadangan," katanya.
Hari menegaskan, pemeriksaan kondsi armada dan sopir tersebut bertujuan untuk memastikan kendaraan dalam kondisi laik jalan dan sopir sehat untuk keselamatan penumpang. Terutama untuk mengangkut penumpang saat arus mudik dan balik Lebaran 2018. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Tipe A Purboyo Madiun, Hari Suhardono, Selasa mengatakan, pemerikasaan sudah dilakukan sejak tanggal 31 Mei 2018 hingga sekarang, baik untuk bus AKAP, AKDP, maupun bus pariwisata yang digunakan untuk angkutan lebaran.
Adapun, sejumlah item yang dicek, di antaranya kondisi kaca, wiper, ban, rem, spidometer, serta kelengkapan surat-surat kendaraan.
"Hasil pemeriksaan dan pengecekan, memang ditemukan beberapa kondisi armada tidak sesuai standar. Di antaranya, ban vulkanisir, rem yang tidak berfungsi maksimal, bahkan penyimpangan trayek," ujar Hari.
Menindaklanjuti dari temuan pemeriksaan tersebut, petugas terminal setempat akan memberikan sanksi ringan hingga berat. Tergantung dari pelanggaran.
"Untuk pelanggaran ringan, cukup diberi surat peringatan. Kalau yang pelanggaran berat atau fatal, bisa kita kandangkan. Jadi tidak boleh menaikkan penumpang dan dikembalikan ke Perusahaan Otobusnya," katanya.
Selain mengecek kondisi armaa bus, petugas juga melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap para awak bus. Di antaranya adalah pemeriksaan tekanan darah, kolesterol, dan gula darah acak.
"Jika kondisi sopir sedang sakit, diimbau untuk tidak bertugas. Maka pihak petugas akan meminta PO-nya mengganti dengan sopir cadangan," katanya.
Hari menegaskan, pemeriksaan kondsi armada dan sopir tersebut bertujuan untuk memastikan kendaraan dalam kondisi laik jalan dan sopir sehat untuk keselamatan penumpang. Terutama untuk mengangkut penumpang saat arus mudik dan balik Lebaran 2018. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018