Surabaya (Antaranews Jatim) - Ribuan simpatisan PDI Perjuangan Kota Surabaya menggelar tasyakuran dengan memotong tumpeng, buka bersama serta pengajian dalam rangka Hari Lahir Pancasila yang diperingati setiap 1 Juni.

"Tasyakuran ini sebagai bentuk syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa," ujar Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana, di sela acara di kantor DPC di Jalan Kapuas Surabaya, Jumat.

Khusus bagi warga Surabaya, kata dia, momentum Hari Lahir Pancasila hendaknya dijadikan momentum kebangkitan dan semangat memperat tali persaudaraan pascaterjadinya tragedi bom bunuh diri beberapa hari menjelang Ramadhan lalu.

Menurut dia, dengan menggunakan Pancasila sebagai dasar dan ideologi maka warga Surabaya pada khususnya dan rakyat Indonesia pada umumnya, tidak terpengaruh serta tetap menjunjung tinggi nilai kerukunan antarumat beragama.

"Ini bukti bahwa nilai-nilai Pancasila sudah terkandung di dalam jiwa rakyat di Tanah Air. Kota Surabaya juga telah pulih meski tragedi bom terjadi 5 kali hanya dalam waktu dua hari," ucapnya.

Politikus yang juga Wakil Wali Kota Surabaya tersebut juga menjelaskan, bahwa dalam rangka Bulan Bung Karno yang diperingati setiap Juni, pihaknya menyiapkan 117 tumpeng pada 5 Juni 2018 sebagai wujud rasa syukur hari kelahiran bapak proklamator, serta menggelar sejumlah agenda kegiatan lainnya.

"1 Juni Hari Lahir Pancasila digelar tasyakuran di kantor DPC, 6 Juni Hari Lahir Bung Karno digelar tumpeng di rumah kelahiran sehari sebelumnya, serta 21 Juni wafatnya Bung karno juga digelar even seperti pidato Bung Karno," kata WS, sapaan akrabnya.

Di sisi lain, khusus menjelang Pilkada Jatim 2018, DPC PDI Perjuangan menargetkan kemenangan 80 persen di Kota Surabaya dan pihaknya optimistis mampu mewujudkannya.

"Surabaya tidak hanya harus menang tipis, tapi menang tebal. Dengan kekuatan dan soliditas, kami yakin dan optimistis mampu mewujudkannya," katanya didampingi sejumlah fungsionaris dan struktural lainnya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018