Kediri (Antaranews Jatim) - Calon Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf berjanji akan memerhatikan aktivitas masyarakat desa hutan, sebagai bagian komitmen meningkatkan produksi pertanian di kawasan sekitar hutan.

"Sekarang masalahnya bukan pada produksi, namun pada harga hasil taninya. Seringkali, harga hasil tani ini turun saat panen," kata Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf saat bertemu dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Kabupaten Kediri, di Kediri, Minggu.

Gus Ipul menegaskan, pihaknya telah menyiapkan beberapa program strategis untuk meningkatkan nilai jual produk petani, khususnya bagi petani di kawasan hutan.

"Kami telah menyiapkan program yang akan mengantisipasi masalah ini. Di antaranya, kami mendorong petani untuk tidak sekadar menjual produk mentah, serta meningkatkan kualitas hasil pertanian," kata dia.

Ia mengungkapkan, untuk upaya meningatkan nilai jual produk petani tersebut, bisa diterapkan melalui konsep "Cooperative Farming" yang berpotensi meningkatkan hasil pertanian hingga 52 persen, serta dengan membangun kemitraan antara petani dengan pengusaha.

Pengusaha, kata dia, akan menentukan standar mutu hasil pertanian yang kemudian akan ditindaklanjut melalui kerjasama jual beli. Dengan ini, harga dipastikan bisa tetap stabil.

"Sehingga, harga tak akan dipengaruhi oleh masa panen. Sebab, sebelumnya telah ada perjanjian yang mengikat," kata Gus Ipul.

Ia juga menambahkan, pemerintah provinsi juga tidak akan tinggal diam dengan berbagai permasalahan di lingkungan, salah satunya produksi pertanian di kawasan sekitar hutan.

"Pemrov akan melakukan pendampingan, bantuan teknologi, hingga peningkatan produksi, serta melanjutkan kerjasama yang selama ini telah dilakukan," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Paguyuban LMDH Kabupaten/Kota Kediri Marli, mengatakan selama ini pemerintah provinsi Jawa Timur memang telah membuat berbagai kerjasama yang melibatkan masyarakat desa hutan. Hal ini tentunya sangat membantu, sebab aktivitas pengembangan petani di kawasan hutan bisa terus dilakukan.

Ia menyebut, berbagai kerjasama yang dilakukan tersebut di antaranya adalah pemberian benih beberapa komoditas pertanian hingga pengembangan koperasi. Bahkan, saat ini, masing-masing LMDH memiliki koperasi yang menjual berbagai produk olahan pertanian, mulai dari jagung, manggis, pepaya, cengkih, hingga nanas.

"Bantuan benih yang diberikan pemrov banyak membantu peningkatan produksi pertanian di kawasan ini," kata Marli.

Ia berharap, kerjasama ini akan selalu diteruskan. Pemerintah tetap memerhatikan para petani terutama di kawasan sekitar hutan, agar produksi tetap bisa baik. Terlebih lagi, di sekitar hutan tidak semua tanahnya bagus, misalnya ada persoalan air serta medan yang beragam.

Dalam acara ini, dihadiri perwakilan dari 37 LMDH Se-Kabupaten dan Kota Kediri. Mereka ini mewakili sebanyak 32 ribu Kepala Keluarga (KK) yang tergabung dalam LMDH di seluruh Kediri. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018