Madiun (Antaranews Jatim) - Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Madiun, Jawa Timur, Muntoro Danardono menyatakan daerah ini masih kekurangan pasokan daging ayam potong sehingga belum dapat mencukupi kebutuhan konsumen.

Muntoro, di Madiun, Jumat, mengatakan sesuai hasil pencatatan jumlah konsumsi daging ayam di daerah ini mencapai 240 ton per minggu.

"Sedangkan untuk stok atau ketersediaaan di pasaran setelah kami cek ke lapangan hanya sekitar 234 ton per minggu," ujar Muntoro.

Ia mengatakan akibat stok di pasaran yang tidak dapat mencukupi kebutuhan konsumen, maka harga daging ayam potong di wilayah Kota Madiun saat ini terpantaau masih tinggi. Yakni mencapai Rp35.000 per kilogram dari kondisi normal di kisaran Rp28.000 hingga Rp32.000 per kilogram.

Muntoro menjelaskan minimnya ketersediaan komoditas daging ayam potong atau broiler tersebut dipicu oleh jumlah peternak ayam pedaging yang terus berkurang. Hal itu karena usaha ternak ayam banyak yang ditutup menyusul diprotes oleh warga akibat limbahnya yang mengganggu lingkungan.

Guna mencukupi kebutuhan, terpaksa pasokan daging ayam didatangkan dari luar daerah. Di antaranya dari Kabupaten Madiun, Magetan, dan Ponorogo. Karena dipasok dari luar daerah. Sehingga, jika daerah penghasil sedang minim stok, maka Kota Madiun juga ikut terkena imbasnya.

Pihaknya memprediksi jumlah kebutuhan daging ayam di Kota Madiun masih akan terus meningkat seiring mendekati momentum hari raya Idul Fitri pada bulan Juni mendatang.

Muntoro menambahkan, kondisi yang sama terjadi untuk ketersediaan komoditas daging sapi di pasar tradisional Kota Madiun.

Dimana, jumlah kebutuhan daging sapi warga Kota Madiun sesuai catatan dinasnya mencapai 1 ton per hari. Sedangkan jumlah pasokan hanya sebanyak 0,3 ton per hari.

Kondisi tersebut yang membuat harga daging sapi di wilayah Kota Madiun stabil tinggi di angka Rp110.000 per kilogram selama berbulan-bulan.

"Ada pun untuk memenuhi kekurangannya, daging sapi tersebut dipasok dari wilayah Kabupaten Madiun, Ngawi, dan Ponorogo," katanya. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018