Bondowoso (Antaranews Jatim) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan untuk mencapai swasembada pangan dan ekspor hasil pertanian harus menggunakan teknologi atau alat mesin pertanian.

"Swasembada pangan dan bahkan ekspor bisa dicapai oleh kami, selain menggunakan teknologi juga mekanisasi. Tujuan mekanisasi, yaitu bisa menekan biaya tanam hingga 40 persen," kata Menteri Pertanian saat meninjau Optimalisasi Pemanfaatan Alsintan (OPA) di Desa/Kecamatan Tenggarang, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Selasa.

Selain itu dengan menggunakan mekanisasi, lanjut dia, indeks pertanamannya bisa meningkat dua kali lipat atau jika sebelumnya petani hanya bisa menanam satu kali per tahun naik bisa menanam dua kali per tahun.

Kemudian, katanya, "losses" atau susut panen (padi yang hilang selama proses panen) yang biasanya hilang sekitar 10 persen bisa ditarik kembali dan menggunakan teknologi dan mekanisasi juga dapat mempercepat tanam.

"Yang tidak kalah pentingnya menggunakan teknologi dan mekanisasi juga untuk mendorong generasi muda turun ke pertanian, dan kami lihat tadi banyak pemuda yang mengoperasikan traktor di sawah ini," tuturnya.

Menurut Menteri Andi Amran, pertanian sangat menjanjikan dan oleh karena itu pihaknya mendorong generasi muda tidak meninggalkan pertanian dan harus terjun di pertanian.

"Ada 10 `konglomerat` atau pengusaha besar di Indonesia nomor satu sampai dengan sepuluh, delapan `konglomerat` di antaranya itu berasal dari sektor pertanian," ujarnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018