Madiun (Antaranews Jatim) - Bulog Subdivre IV Madiun telah menggelontorkan beras sebanyak 8,3 ton ke sejumlah pasar tradisional di Kota Madiun, Jawa Timur guna menstabilan harga komoditas tersebut selama momentum bulan Ramadhan dan Lebaran 2018.
"Beras-beras tersebut disalurkan oleh tim satgas Bulog Madiun ke Pasar Besar, Pasar Sleko, dan Pasar Sri Jaya. Sampai hari ini sudah digelontorkan lebih dari 8,3 ton beras dan masih terus bertambah," ujar Kepala Perum Bulog Subdivre IV Madiun Heriswan di Madiun, Jumat.
Menurut dia, penggelontoran beras tersebut dilakukan dalam rangka gerakan stabilisasi harga pangan yang bertujuan untuk menjaga kestabilan harga di pasaran di saat tingginya permintaan konsumen selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri.
Tidak hanya itu, pihaknya dengan bermitra bersama RNI dan PPI juga menyalurkan beras dan sejumlah komoditas pangan lainnya dalam kegiatan operasi pasar di beberapa tempat yang telah ditentukan oleh kedua BUMN tersebut.
Heriswan menambahkan, bersama Dinas Perdagangan, tim satgas pangan, dan tim pengendali inflasi daerah (TPID) Kota Madiun, Bulog juga menyalurkan sejumlah komoditas pangan dalam operasi pasar yang digelar di tiap kelurahan yang ada di Kota Madiun.
Di antaranya menyalurkan beras, gula pasir, tepung terigu, minyak goreng, dan telur ayam ras. Komoditas tersebut dijual ke masyarakat dengan harga lebih murah dari harga pasaran.
"Semua kegiatan tersebut bertujuan untuk menekan harga barang supaya tidak terjadi gejolak selama momentum puasa dan lebaran kali ini," imbuhnya.
Pihaknya mengimbau masyarakat tidak perlu panik dan membeli barang secara berlebihan, karena stok pangan dijamin pemerintah dalam kondisi aman.
Heriswan menyebutkan, stok beras yang ada di gudang Bulog saat ini mencapai 5.400 ton setara beras. Stok tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga tiga bulan ke depan dan bahkan hingga usai lebaran.
Selain menyiapkan beras, Bulog Madiun juga menyiapkan stok gula sebanyak 25 ton, tepung terigu 8,7 ton, dan minyak goreng 3.000 liter.
"Kita minta masyarakat membeli kebutuhan seperlunya saja jangan terlalu berlebihan, karena kita bisa jamin stoknya sangat banyak dan aman hingga Juli nanti," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Beras-beras tersebut disalurkan oleh tim satgas Bulog Madiun ke Pasar Besar, Pasar Sleko, dan Pasar Sri Jaya. Sampai hari ini sudah digelontorkan lebih dari 8,3 ton beras dan masih terus bertambah," ujar Kepala Perum Bulog Subdivre IV Madiun Heriswan di Madiun, Jumat.
Menurut dia, penggelontoran beras tersebut dilakukan dalam rangka gerakan stabilisasi harga pangan yang bertujuan untuk menjaga kestabilan harga di pasaran di saat tingginya permintaan konsumen selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri.
Tidak hanya itu, pihaknya dengan bermitra bersama RNI dan PPI juga menyalurkan beras dan sejumlah komoditas pangan lainnya dalam kegiatan operasi pasar di beberapa tempat yang telah ditentukan oleh kedua BUMN tersebut.
Heriswan menambahkan, bersama Dinas Perdagangan, tim satgas pangan, dan tim pengendali inflasi daerah (TPID) Kota Madiun, Bulog juga menyalurkan sejumlah komoditas pangan dalam operasi pasar yang digelar di tiap kelurahan yang ada di Kota Madiun.
Di antaranya menyalurkan beras, gula pasir, tepung terigu, minyak goreng, dan telur ayam ras. Komoditas tersebut dijual ke masyarakat dengan harga lebih murah dari harga pasaran.
"Semua kegiatan tersebut bertujuan untuk menekan harga barang supaya tidak terjadi gejolak selama momentum puasa dan lebaran kali ini," imbuhnya.
Pihaknya mengimbau masyarakat tidak perlu panik dan membeli barang secara berlebihan, karena stok pangan dijamin pemerintah dalam kondisi aman.
Heriswan menyebutkan, stok beras yang ada di gudang Bulog saat ini mencapai 5.400 ton setara beras. Stok tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga tiga bulan ke depan dan bahkan hingga usai lebaran.
Selain menyiapkan beras, Bulog Madiun juga menyiapkan stok gula sebanyak 25 ton, tepung terigu 8,7 ton, dan minyak goreng 3.000 liter.
"Kita minta masyarakat membeli kebutuhan seperlunya saja jangan terlalu berlebihan, karena kita bisa jamin stoknya sangat banyak dan aman hingga Juli nanti," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018