Kediri (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kota Kediri, dengan Forkopimda dan FKUB Kota Kediri, Jawa Timur, mengajak seluruh umat beragama setempat untuk tetap bersatu, walaupun ada insiden teror bom yang terjadi di Surabaya dengan membawa-bawa agama.

"Kami mengajak seluruh umat beragama dan seluruh komponen masyarakat untuk tetap bersatu dan tidak terpancing upaya adu domba dari berbagai pihak," kata Pejabat Sementara Wali Kota Kediri Jumadi saat mengungkapkan pernyataan sikap di serambi Balai Kota Kediri, Rabu.

Pihaknya menyampaikan rasa bela sungkawa dan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya terhadap para korban serangan teror bom di beberapa tempat di Surabaya. Teror tersebut melukai banyak orang, bahkan ada yang meninggal dunia. Terlebih lagi, dalam aksi tersebut ternyata melibatkan perempuan dan anak-anak.

"Seharusnya mereka semua punya masa depan. Namun aksi kebiadaban ini yang tidak bisa kita toleransi," kata Jumadi.

Lebih lanjut, Jumadi juga mengatakan pemerintah sangat mendukung pelaksanaan ibadah semua agama dan kepercayaan, khususnya di Kediri. Kejadian teror bom di Surabaya sangat disesalkan, sebab tidak seharusnya terjadi hal yang demikian.

"Kami mengutuk keras serangan teror bom terhadap beberapa tempat di Surabaya," kata pria yang masih menjabat sebagai Kepala BPKAD Jawa Timur itu.

Jumadi juga mengajak semua elemen masyarakat untuk bersatu menolak berbagai terorisme serta mendesak pemerintah dan DPR untuk segera mengesahkan UU Terorisme.

Ia menambahkan, pernyataan sikap ini sebagai upaya preventif mengenali ataupun sebagai upaya mencegah sejak dini sebab-sebab aksi teror. Masyarakat diajak serta melakukan upaya preventif, salah satunya dengan mengenali di lingkungan yang terkecil, seperti RT.

Peran masyarakat, lanjut dia, sangat dibutuhkan untuk lebih memahami lingkungan, sehingga bisa dicegah sejak dini jika ada penyalahgunaan obat dan minuman terlarang di lingkungan.

Ia menambahkan peran PKK juga penting. PKK bisa melakukan pembinaan keluarga, membantu mengenali lingkungan dan mendukung partisipasi masyarakat untuk peduli dengan warga sekitar.

Selain itu, kegiatan prodamas (program pemberdayaan masyarakat), untuk program RT juga bisa dimanfaatkan sebagai media sosialisasi warga. Di dalamnya ada rembuk warga, sehingga masyarakat bisa saling membahas kondisi di lingkungan.

"Yang jelas, tidak boleh lengah, jangan takut. Jadi, jalankan kehidupan berbangsa, bernegara tidak boleh berhenti melayani masyarakat. Kami jalankan semua di berbagai aspek kehidupan dan ini bagian penting jadi satu aspek pemerintahan ketertiban, keamanan," katanya.

Dalam kegiatan tersebut, juga dihadiri sejumlah pejabat. Selain Pjs Wali Kota, juga terdapat Kapolresta Kediri, dari Kejaksaan Negeri Kediri, tokoh agama, tokoh masyarakat dan sejumlah tamu lainnya. Semua juga berkomitmen untuk mengajak umat bersatu. (*)
Video Oleh Asmaul Chusna
 

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018