Sidoarjo (Antaranews Jatim) - Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur mengajak kepada masyarakat setempat supaya tidak takut terhadap aksi teroris yang melakukan aksi bom bunuh diri di Gereja di Surabaya dan Polrestabes Surabaya serta rumah susun Wonocolo, Sidoarjo, Jatim.

Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin, Selasa mengajak masyarakat supaya tidak takut dan selalu waspada terhadap aksi teror ini. "Sekali lagi jangan takut, mari tingkatkan kewaspadaan dan semoga tindakan seperti ini tidak terjadi lagi di bumi Indonesia," katanya usai mendatangi rumah almarhum Nuchin, yang menjadi korban ledakan bom di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Minggu (13/5).

Ia mengemukakan, pihaknya selaku pimpinan daerah, menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya salah satu warga yakni Nuchin, yang menjadi korban bom di Jalan Arjuna.

"Saya juga berharap kejadian ini tidak akan terulang lagi di kemudian hari," ujarnya.

Ia juga mengingatkan kepada pihak yang melakukan pengeboman, jangan sampai menggunakan cara jelek yang mengorbankan orang lain untuk mencapai keinginannya.

"Jika ada hal-hal yang diinginkan, bisa dengan cara yang santun. Coba dipikirkan, karena kejadian bom itu, membuat anak-anak menjadi yatim," katanya.

Pada kesempatan ini, Wabup menyerahkan bantuan kepada Jayati selaku istri almarhum, dan menggelar tahlilan bersama kepala desa dan anggota Banser setempat.

Sementara itu, istri korban mengaku tidak memiliki firasat apapun sebelum kejadian naas itu menimpa suaminya, karena saat itu suaminya keluar rumah juga seperti biasanya.

"Tidak ada firasat apapun karena saat keluar rumah juga berpamitan seperti biasanya," ucapnya.

Sebelumnya, pada Minggu (13/5) pagi, tiga gereja yang ada di Surabaya diserang oleh teroris dengan cara meledakkan diri dengan menggunakan bom. Akibat kejadian itu, belasan orang meninggal dunia dan puluhan orang mengalami luka-luka.(*)
Video Oleh Indra Setiawan
 

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018