Surabaya (Antaranews Jatim) - Pemuda Katolik Komisariat Daerah Jawa Timur mengutuk keras tindakan teroris yang telah meledakkan bom di tiga gereja di Kota Surabaya, Minggu, yang menyebabkan 13 orang meninggal dunia dan puluhan orang luka-luka.
"Tindakan teror hari ini sungguh biadab yang tidak berperikemanusian. Bahkan tega menggunakan anak-anak di bawah umur," kata Ketua Pemuda Katolik Komda Jawa Timur Agatha Retnosari kepada Antara di Surabaya.
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya menyampaikan duka cita yang mendalam kepada para korban luka dan keluarga korban yang meninggal dunia. "Semoga para korban diberikan kesembuhan dan segera pulih dan kepada keluarga korban meninggal dunia diberikan kekekuatan dan keikhlasan," kata anggota DPRD Jatim ini.
Selain itu, ia meminta kepada pihak kepolisian untuk segera mengusut tuntas jaringan dan otak dari rangkaian kejadian teror pada Minggu ini. Hal ini, lanjut dia, Sesuai dengan instruksi Presiden RI Jokowi yang telah menunjukkan kepeduliannya dengan datang ke lokasi dan menjenguk para korban di Surabaya.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah menanggung 100 persen biaya pengobatan para korban," ujarnya.
Pemuda Katolik Jatim, lanjut dia, juga mengharapkan pemerintah untuk juga memperhatikan para keluarga korban meninggal dunia terutama para anak yang mendadak menjadi yatim piatu untuk bisa terus melanjutkan pendidikannya.
"Kami mengajak segenap umat dan juga seluruh lapisan masyarakat Surabaya khususnya untuk lebih mempererat jalinan silahturahmi serta persatuan dan kesatuan kita untuk bersama-sama menolak dan melawan segala bentuk tindakan teror dimanapun," katanya.
Diketahui ada tiga gereja yang terkena ledakan bom yakni Gereja Santa Maria Tak Bercela (SMTB) di Jalan Ngagel, GKI Jalan Diponegoro dan GPPS Jalan Arjuna. Aksi teror peledakan bom tersebut menewaskan sekitar 13 orang dan 41 orang terluka. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018
"Tindakan teror hari ini sungguh biadab yang tidak berperikemanusian. Bahkan tega menggunakan anak-anak di bawah umur," kata Ketua Pemuda Katolik Komda Jawa Timur Agatha Retnosari kepada Antara di Surabaya.
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya menyampaikan duka cita yang mendalam kepada para korban luka dan keluarga korban yang meninggal dunia. "Semoga para korban diberikan kesembuhan dan segera pulih dan kepada keluarga korban meninggal dunia diberikan kekekuatan dan keikhlasan," kata anggota DPRD Jatim ini.
Selain itu, ia meminta kepada pihak kepolisian untuk segera mengusut tuntas jaringan dan otak dari rangkaian kejadian teror pada Minggu ini. Hal ini, lanjut dia, Sesuai dengan instruksi Presiden RI Jokowi yang telah menunjukkan kepeduliannya dengan datang ke lokasi dan menjenguk para korban di Surabaya.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah menanggung 100 persen biaya pengobatan para korban," ujarnya.
Pemuda Katolik Jatim, lanjut dia, juga mengharapkan pemerintah untuk juga memperhatikan para keluarga korban meninggal dunia terutama para anak yang mendadak menjadi yatim piatu untuk bisa terus melanjutkan pendidikannya.
"Kami mengajak segenap umat dan juga seluruh lapisan masyarakat Surabaya khususnya untuk lebih mempererat jalinan silahturahmi serta persatuan dan kesatuan kita untuk bersama-sama menolak dan melawan segala bentuk tindakan teror dimanapun," katanya.
Diketahui ada tiga gereja yang terkena ledakan bom yakni Gereja Santa Maria Tak Bercela (SMTB) di Jalan Ngagel, GKI Jalan Diponegoro dan GPPS Jalan Arjuna. Aksi teror peledakan bom tersebut menewaskan sekitar 13 orang dan 41 orang terluka. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018